Kuliner Bekasi - Gabus Pucung, Pondok Gabus Lukman
Wisata Kuliner Indonesia #384
Kuliner Bekasi
PONDOK GABUS LUKMAN
Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Barat
(021) 8890007
Gabus Pucung, kuliner khas dari tanah Betawi yang unik tapi kalah pamor dengan kuliner khas lainnya, sebut saja Nasi Uduk. Memang di Jakarta sendiri tidak mudah mencari kedai atau rumah makan yang menyajikan gabus pucung ini di deretan menunya. Akan tetapi tidak di Bekasi, kita bisa menemukan beberapa tempat makan yang mengusung Gabus Pucung sebagai menu utamanya, salah satunya adalah Pondok Gabus Lukman yang berada di ruas jalan Jenderal Sudirman, tidak jauh dari lampu merah di bawah fly over Sumarecon. Apa sebenarnya Gabus Pucung ini? Kalau di Jawa Timur kita mengenal Rawon, nah sajian ini mirip dengan kuliner khas Jawa Timur itu. Sama-sama berkuah pekat hitam hasil dari olahan kluwek atau pucung, perbedaan utama Gabus Pucung dengan Rawon adalah penggunaan bahan utamanya dimana rawon menggunakan daging sapi sedangkan gabus pucung, sesuai namanya, menggunakan ikan gabus. Rasa asam dan gurih juga kentara begitu kita menyeruput kuahnya yang hangat. Untuk ikan gabusnya kita diberi pilihan ingin menyantap bagian tengahnya atau bagian kepalanya. Karena saya penggemar kepala ikan, maka bagian kepalalah yang saya pilih. Dagingnya gemuk dengan bagian kepala menyisakan bagian kenyal yang menempel di tulangnya. Akhirnya kesampean juga saya menikmati kuliner khas Betawi ini, dan komentar saya selesai menikmati gabus pucung ini: Juara! Untuk menyantap gabus pucung di sini kita harus menebusnya dengan harga Rp. 40K untuk bagian kepala dan Rp. 35K untuk bagian tengah.
Jangan pergi dulu, ada satu lagi kuliner khas Betawi yang juga dijajakan di Pondok Gabus Lukman ini: Pecak. Ya bumbu pecak khas Betawi yang dapat dipadukan dengan pilihan ikan seperti Lele, Mujair dan Gurame. Saya sendiri memilih Pecak Lele, lele yang sudah digoreng kering diguyur dengan bumbu pecak yang merupakan paduan kacang, santan dan aneka rempah. Awalnya saya berpikir bahwa bumbu pecak ini memiliki cita rasa manis dan pedas, ternyata saya salah duga. Pecak khas betawi ini memadukan rasa asam, asin dan pedas yang cukup menggigit, membuat saya sempat kewalahan untuk menyantapnya sebagai menu sarapan. Tapi begitu saya tambahkan dengan kecap yang disajikan di atas meja maka tambahan rasa manis itu melengkapi kelezatan dari Pecak Lele itu. Lele yang digunakan sendiri cukup besar dan "berdaging", sehingga rongga perut yang tadinya kosong langsung dipenuhi oleh sajian pecak lele yang ditemani nasi hangat. Satu porsi pecak lele ini perlu ditebus dengan harga Rp. 33K. Oh ya, sebagai catatan momen saya menyantap pecak lele ini berbeda ya dengan momen saya menikmati gabus pucungnya (penting, biar gak disebut gembul.....)
Sebagai pendamping menu utama di atas kita juga bisa menikmati sayuran khas di Pondok Gabus Lukman ini: asinan jakarta dan ada juga karedok. Tapi karedok di sini memiliki cita rasa yang agak berbeda dengan karedok di tanah sunda umumnya. Aroma kencur dan asam begitu kentara di sajian yang satu ini. Dari beberapa info yang dikorek di internet, Pondok Gabus Lukman ini didirikan oleh H. Lukman di tahun 1980-an, meneruskan usaha mertuanya yang telah merintis sajian gabus pucung ini sejak tahun 60an. Tempatnya yang strategis di tepi jalan besar membuat kedai ini banyak dikunjungi orang khususnya pada jam makan siang. Kedai ini sendiri buka pada pukul 07.30 pagi sampai pukul 5 sore.
Buat yang tinggal di kawasan Jabodetabek tampaknya perlu untuk mencicipi kuliner khas Betawi selain nasi uduk seperti Gabus Pucung dan Pecak Lele ini. Yuk....
Peta dan Alamat Pondok Gabus Lukman
Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Barat