Menjelajahi Pincuran 7 Kota Padang


Kota Padang selalu memberikan pesonanya. Tidak hanya keberagaman budaya, kuliner dan kemolekan wisata baharinya, namun Kota Padang juga memiliki sejumlah air terjun yang dapat dijelajahi. Berada didaerah perbukitan dengan pemandangan alam yang serba hijau dan menyegarkan dapat menjadi pilihan dalam menghilangkan kepenatan dengan lebih mendekatkan diri dengan alam.

Pincuran 7 atau Air Terjun 7 tingkat namanya. Tempatnya cukup jauh dari pusat kota sekitar 25 km dengan waktu tempuh 50-60 menit. Berlokasi di kawasan Agrowisata Lubuk Minturun tepatnya di daerah Aie Dingin, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang Sumatra Barat.

Mengingat Kota Padang dipagari oleh Bukit Barisan yang membentang disebelah timur sehingga banyak air terjun yang tersembunyi seperti Pincuran 7 ini. Ada juga Air Terjun Lubuak Tampurung, Air Terjun Sarasah Ulu Gadut, Air Terjun Lubuak Hitam dan lainnya.

Menuju air terjun ini tidak sulit dan akses jalan sangat baik. Perjalanan dimulai dari gerbang kawasan Agrowisata Lubuk Minturun diteruskan ke jalan pemandian ABG setelah itu ikuti jalan hingga sampai pada titik jalan yang berbatu dan tidak beraspal.

Lokasi tempat parkir sebelum menuju Pincuran 7
Kemudian nanti ada satu pondok dan masyarakat sekitar yang bertanya dan memberitahu tempatnya. Sebenarnya masih searah dengan tempat Ngugun Saok.

“Kama diak? Ka pai ka picuran tujuh?” (pergi kemana dek? Mau pergi ke Picuran tujuh) tanya seorang pemuda di tengah jalan.

Sebab tujuan penjelajahan ke tempat ini, maka saya menjawab ia. Kemudian kendaraan saya parkirkan ditempat yang telah disediakan. Masuk ke lokasi membayar sejumlah retributsi sebesar Rp.5.000 per orang dan parkir Rp.3.000 per kendaraan (Tahun 2016).

Baiknya ke Pincuran 7 ini menggunakan motor agar lebih mudah. Saat menjelajah kala itu saya bersama seorang teman. Keberadaan air terjun ini memang cukup jauh dari pemukiman warga, bahkan letaknya bisa ditengah hutan.

Suasana jalan setapak menuju Pincuran 7
Dari tempat penitipan motor hingga lokasi air terjun memakan waktu kira-kira 15-20 menit dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Meski berada di tengah hutan dan jauh dari keramaian, ternyata ada sinyal ponsel loh untuk provider berwarna merah.

Saya tidak tahu jalan mana yang akan dituju untuk bisa sampai ke air terjun ini. kemudian bertanya ke pemuda yang ada disana.

“Ikuti se pipa biru tu, beko sampai ka aie tajunnyo mah,” (ikuti saja pipa biru itu, nanti akan sampai ke air terjunnya) sebutnya.

Titik jalan pertama menuju Pincuran 7
Baiklah perjalanan dimulai. Kami bergegas melangkah menyusuri pipa yang berwarna biru itu itu, melewati perkebunan warga hingga sampai di bendungan yang serba biru dan beratap gonjong.

Ternyata bendungan dan pipa itu milik PDAM Kota Padang yang memanfaatkan aliran air dari pincuran 7 ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Padang. Artinya jika ingin ke Picuran 7 dan takut tersesat tinggal ikuti saja pipa ini.

Bendungan Intake PDAM Kota Padang di Lubuk Minturun
Setelah melewati bendungan ini, saya masih juga bingung di mana letak air terjunnya dan di mulai dari mana air terjun pertamanya. Jalurnya pun tidak ada. Semua ini cuma berbekal pengalaman saja. Biasanya dengan menyusuri tepian sungai kita akan bertemu dengan air terjun yang mungkin akan dituju.

Saya mulai mengira-ngira, dari bendungan ini ada satu air terjun yang ketinggiannya tidak lebih dari 2 meter. Saya sebut saja air terjun tingkat pertama.

Pincuran 7 tingkat pertama
Panorama Pincuran 7 tingkat kedua, ketiga,keempat dan kelima
Pincuran 7 tingkat empat

Kemudian menyusuri tepian sungai hingga bertemu dengan 3 air terjun berikutnya. Rasa senang tidak bisa dihidarkan. Langkah kaki semakin cepat meski ngos-ngosan berjalan karena cukup mendaki dan melewati bebatuan besar.

Akhirnya sampai di Pincuran 7. Saat itu saya bermain air di air terjun tingkat kedua dan ketiga, kemudian melihat ke air terjun tingkat empat. Selang beberapa lama, dapat sekumpulan bocah-bocah yang ingin bermain air dan mandi-mandi ditempat ini. mereka sepertinya baru pulang sekolah.

Tampak gaje di Pincuran 7 tingkat kedua dan ketiga
Sesuai namanya Pincuran 7 ini memiliki 7 tingkatan. Pincuran ini artinya sama dengan sarasah atau aie tajun. Dalam bahasa Indonesia disebut Air terjun. Namun, sebagian orang menyembut tempat ini dengan nama air terjun 100 tingkat, mungkin karena banyak air terjunnya sehingga dijuluki seperti itu.

Pincuran 7 ini berada di daerah ketinggian terlihat panorama Kota Padang dan lautan dari sini. Dikelilingi oleh pohon tropis yang tinggi dan cukup lebat. Sayangnya, terlihat juga banyak kayu glondongan yang terbawa air ketika hujan lebat. Sepertinya di daerah ini sering terjadi banjir bandang.

Pincuran 7 tingkat ketiga

Suasananya masih asri dan berhawa sejuk. Banyak dijumpai hewan pengerat, kupu-kupu, capung bahkan bertemu dengan monyet hutan. Pincuran 7 ini tidak begitu dikenal oleh masyarakat umumnya di Kota Padang. 

Masih minim sarana dan prasarannnya. Tidak ada tempat ganti, toliet dan aksesnya masih mengguakan jalan setapak, sebab berada di dalam hutan. Tempat yang menarik untuk bermain air dan mandi-mandi di air terjun tingkat kedua dan ketiga.


Karena matahari semakin meninggi dan awan hitam pun sudah ada di atas kepala, maka saya memutuskan untuk mengakhiri penjelajahan kali ini. Ketika menjelajah ke Pincuran 7 harus juga diperhatikan kondisi cuaca.

Bila dalam kondisi mendung, lebih baik tidak usah pergi ke lokasi air terjun. Untuk menghindari terjadinya air besar yang datang tiba-tiba (air bah). Begitu pula jangan meninggalkan sampah plastik dan merusak lingkungan di sana.

Manfaatkan hari liburmu dengan mencoba menyusuri tempat yang baru dan menjelajah keindahan air terjun yang masih asri dan menyegarkan. Tentunya, Pincuran 7 ini dapat menjadi alternatif dalam menikmati sisi lain keindahan alam di Kota Padang.


Video Pincuran 7 Kota Padang:


Peta Lokasi Pincuran 7 Kota Padang:

————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel