Gedung Geo Wehry & Co Tercantik dan Megah di Kawasan Kota Tua Padang


Kota Padang memiliki sederet bangunan tua yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Dengan berkelana di seputaran jalan Batang Arau, Kawasan Kota Tua Padang ini, kita dapat menjumpai satu gedung yang menarik untuk jelajahi dan seakan membawa kita untuk berkelana melewati peradaban Padang tempo dulu.

Bila ke Kota Tua Padang coba saja berjalan melewati Gedung Bank Indonesia lanjut menyeberang melewati kolong jembatan Siti Nurbaya, maka akan menemukan jejak jalur kereta api sekitar jembatan kecil tersebut. 

Dari sana akan terlihat bangunan menjulang tinggi dengan arsitektur Belanda abad ke-20. Ini Gedung Geo Wehry & Co yang dibangun sekitar tahun 1910-1920 tapi ada juga yang menyebutkan selesai dibangun pada 1926. Gedung ini dengan arsitektur tercantik pada zamannya dan masih mempesona hingga kini.

Spoorlijn door Padangse wijk 1920-1925 (sumber: KILTV)

Sekilas memang tidak banyak yang masyarakat melirik kehadiran gedung ini. Lantaran lokasinya yang dekat persimpangan dan menjadi lintas lalu lalang kendaranan dari dan menuju Kampung Tiongkok-nya Padang.

Gedung Geo Wehry & Co pesisinya beralamatkan di jalan Batang Arau No. 58 Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatra Barat.

"Handelskade Padang. S.W.K." Suasana jalan Batang Arau tempo dulu (sumber:KILTV)


Gedung ini dirancang oleh arsitek kondang Belanda yaitu Ir. FJL Ghijsels (AIA Bureau). Memang tidak ada literatur yang saya temukan mengenai gedung ini. Namun, ada sedikit penjelasan mengenai gedung ini.

Ternyata gedung ini merupakan sebuah perusahaan terkenal di zamannya dan memiliki beberapa kantor-kantor lainnya untuk bidang keuangan, perdagangan, distribusi dan administrasi perusahaan. Gedungnya yang di Padang merupakan cabang perusahaan yang berpusat di Batavia. 

Cabang perusahaan Geo Wehry and Co di Indonsia (sumber:Koleksi Tempo Doeloe)


















Geo Wehry & Co ini satu di antara lima perusahaan konglomerat Belanda yaitu Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM). Empat perusahaan lainnya adalah NV Borsumij Maatschappij, NV Lindeteves Stokvis, NV Jacobson van den Berg dan NV Rotterdam Internatio, Mereka menguasai jaringan perdagangan, produksi, jasa, industri, serta distribusi di Nederlandsch Indie (Indonesia) dan juga di sejumlah negara pada masa sebelum Perang Dunia II.

Dari informasi tulisan Marshaleh Adaz dalam blognya, Geo Wehry ini adalah seorang bisnis berkebangsaan Jerman yang pada tahun 1900 berimigrasi ke Belanda. Konsentrasi bisnis Geo Wehry waktu itu adalah mengimpor semua jenis rempah-rempah dari Indonesia, terutama dari Sumatra Barat. Sesudah Perang Dunia II, perusahaan Geo Wehry bergabung dengan Borneo Sumatra Maatschappij, dengan kesepakatan impor kelapa dari Kalimantan dan Kopra dari Sumatra. Borsumij Wehry resmi menjadi menjadi pengumpul barang di Amsterdam Stock Echange sampai 1980.

Spoorweg van de Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust aan de Handelskade te Padang 1935 (sumber: KLTIV)

Gedung ini bergaya arsitekur neo klasik (art deco ornamental) dengan luas 24 x 35 meter persegi dan tinggi 24 meter dengan bangunan penunjang lain di samping kiri dan belakang. Berdinding permanen ini memiliki atap yang berbentuk gambrel dengan dua cerobong pada puncak atau sebagai tempat sirkulasi udara.

Pintu masuk terdapat di dua sisi yaitu sisi barat dan timur laut. Pintu masuk di sisi barat terbuat dari baja dan berdaun pintu dua buah, pintu ini sudah tidak digunakan untuk akses masuk. Sementara pintu yang berada di sisi timur laut terbuat dari kayu.

Penampakan Gedung Geo Wehry & Co dan jalan Batang Arau (Januari 2017 | Koleksi Pribadi)

Lalu lalang kendara di depan Gedung Geo Wehry & Co (Januari 2017 | Koleksi Pribadi)

Gedung ini telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Kota Padang dengan No.21/BCB-TB/A/01/2007. Kemudian telah mendapat registrasi bangunan cagar budaya nasional dengan nomor RNCB.20100622.02.000565 dan SK penetapan SK Menteri NoPM.54/PW.007/MKP/2010.

Namun, sayangnya gedung ini kurang terawat dan banyak bagian di banguannnya yang mengalami kerusakan. Terutama pasca gempa 30 September 2009 silam. Saat ini digunakan sebagai gudang oleh PT. Panca Niaga masih ke dalam aset milik BUMN PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia.


Lebel Gedung Geo Wehry yang kini menjadi aset PT, Perusahaan Perdagangan Indonesia (2016 | Koleksi Pribadi)
Pintu depan Gedung Geo Wehry & Co (2016 | Koleksi Pribadi)

Dulu di depan gedung ini juga terdapat pedagang kaki lima yang menambah kesan kumuh di bangunan ini. Namun, seiring dengan pembenahan pedestrian di tepian Sungai Batang Arau membuat di depan gedung ini sudah bersih bebas dari banguan lainnya dan terdapat trotorarnya. Coba saja jika gedung ini dipugar dan menjadi cafe, mungkin akan semakin cantik.

Sebelah Gedung Geo Wehry & Co ini terdapat bangunan bersejarah juga yang digunakan sebagai gudang. Tidak ada data mengenai gedung ini, tapi yang jelas bangunan cagar budaya yang pada dinding luarnya terdapat tanda dan tertulis "Aset Milik BUMN PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia" serupa dengan tulisan yang terpasang di dinding Gedung Geo Wehry & Co.

Jejak Gedung Geo Wehry & Co masih lekat, meski peradaban baru perlahan mencoba menggantikan. Termakan usia dan semakin menua. Ini bukti kejayaan Padang sebagai kota metropolitan era kolonial dulu. Namun demikian, Gedung Geo Wehry & Co dan Kota Tua Padang tetap memikat. Bagaimana Padang lama kini? Yuk tengok Kota Tua Padang. Karena menjelajah tak melulu ke alam kan.

Gedung Geo Wehry & Co Masa Kini

Sisi lain Gedung Geo Wehry & Co (Januari 2017 | Koleksi Pribadi)
Pengendara motor melewati Gedung Geo Wehry & Co (Januari 2017 | Koleksi Pribadi)
Gedung Geo Wehry & Co (2016 | Koleksi Pribadi)
Gedung Geo Wehry & Co (Januari 2017 | Koleksi Pribadi)

Peta Lokasi Gedung Geo Wehry & Co dari google maps:

————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel