Jembatan Siti Nurbaya dan Melihat Keindahannya dari Segala Waktu

Jembatan Siti Nurbaya

Jembatan Siti Nurbaya yang sejatinya hanya infrastruktur penghubung antara pusat Kota Padang dengan kawasan Seberang Padang ini menjadi ikonik dan seoalah menjadi destinasi yang wajib dikunjungi.

Di atas jembatan ini dapat menyaksikan panorama alam yang menarik. Itu pun segala waktu. Keindahan yang disajikan membuat siapa saja akan terkagum-kagum.

Dari jembatan ini juga dapat melihat sunrise yang menawan, lanskap alam dengan perbukitanya serba hijau, sunset terkadang membangkitkan rasa rindu. Ada kelap kelip lampu malam yang memberi kesan romantis.


Jembatan Siti Nurbaya memiliki seakan memiliki kekuatan magis yang menjadi pengikat. Sebabnya, ada keindahan alam yang menawan dan legenda yang membaur saling bercerita menjadi satu kesatuan yang terpatri menjadi sebuah jembatan. 

Silih bergantinya waktu, jembatan ini masih berdiri kokoh hingga saat ini. Dibangun sejak tahun 1995, membentang sepanjang 156 meter di atas aliran sungai Batang Arau dengan lebar 8 meter.

Jembatan Siti Nurbaya dilengkapi dengan trotoar selebar satu setengah meter di kiri kanan jalurnya. Cerita lebih dalam mengenai sejarah dan keunikan dari Jembatan Siti Nurbaya dapat baca di sini

Sisi Lain Kota Tua Padang dari Jembatan Siti Nurbaya

 
Jembatan Siti Nurbaya salah satu tempat yang menarik untuk melihat sisi lain dari Kota Tua Padang. Sejumlah bangunan tua masih berdiri kokoh dengan arsitektur kolonialnya.

Dari atas Jembatan Siti Nurbaya akan memberikan nuansa yang berbeda saat melihat sudut Kota Tua Padang. Tentunya akan menjadi menarik untuk dipotret.

Jembatan Siti Nurbaya

Dari jembatan ini dua sudut yang berbeda dari Kota Tua Padang. Satu sudut dari sebelah barat akan berlatarkan Kota Tua Padang dengan aliran sungai Batang Arau yang melegenda dengan barisan kapal kapal yang bersandar.

Kemudian ada bukit barisan dari kejauhan yang menjadikan tempat ini layaknya lukisan alam yang mempesona.


Di bagian timur terlihat juga sisi menarik lainnya dari Kota Tua Padang dengan pemandangan Pelabuhan Muaro dan Gunuang Padang yang memiliki nilai historis yang tinggi bagi Kota Padang.

Menunggu Sunrise menawan dari atas Jembatan Siti Nurbaya

Jembatan Siti Nurbaya

Jembatan Siti Nurbaya berada di pusat Kota Padang yang menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi. Bagi pencinta matahari terbit dapat mencoba hunting ke Jembatan Siti Nurbaya ini. Dari atas jembatan ini terlihat panorama perbukitan, Kota Tua Padang, dan sungai Batang Arau yang melegenda. 

Terkadang tidak mudah juga untuk mendapatkan sunrise dari tempat ini, perlu kesabaran dan waktu yang tepat. Terutama menyangkut cuaca. Mari mulai dengan bangun pagi. Bagi yang muslim jangan lupa untuk salat Subuh terlebih dahulu.

Sebaiknya sebelum jam 6 sudah berada di lokasi. Momen sunrise dapat ditemui sekitar jam 06.30-07.00 WIB. Waktunya singkat. Ini berdasarkan pengalaman pribadi.

Jembatan Siti Nurbaya
 

Terpenting perlu diperhatikan kondisi cuaca. Biasanya bila langit pagi berwarna akan muncul sunrise yang sempurna. Namun, bila langit berawan kemungkinan ada, tapi sedikit terlihat pijaran cahayanya.

Disarankan ketika memotret membawa tripod. Apalagi kalo mau ambil video timelapse. Silahkan pilih posisi yang nyaman untuk ambil gambarnya. Karena jembatan ini panjang. Spot favorit saya ada di tengah. 

Jangan lupa bawa air mineral. Karena menunggu sunrise itu meleleh dan butuh kesabaran. Sama halnya menunggu kekasihmu yang sedang bersolek. Eh


Lembayung Senja dan Jembatan Siti Nurbaya Membuat Rindu


Bagi yang suka berburu suasana senja, tidak ada salahnya datang ke Kawasan Kota Tua Padang tepatnya di pedestarian Batang Arau yang memiliki latar Jembatan Siti Nurbaya dan Bukit Gunuang Padang. Tempat ini menjadi salah satu spot untuk menikmati suasana sunset menawan di Kota Padang. 

Namun, untuk memperoleh hasil yang maksimal perlu juga dipersiapkan kondisi kamera mulai dari settingan, baterai dan memori. Itu sangat penting sebelum mulai memotret.

Datang sekitar pukul 17.30 WIB, agar dapat memotret aktivitas masyarakat dan alam jelang matahari terbenam. Biasanya warna warni khas lembayung senja akan muncul bertepatan dengan kumandang azan Maghrib di Kota Padang. 


Jembatan Siti Nurbaya

Suasana senja dapat diperoleh jika cuaca cerah. Jika sedikit mendung biasanya tidak begitu maksimal untuk memperoleh suasana senjanya.

Saat memotret baiknya menggunakan tripod. Lokasi terbaiknya di jembatan-jembatan dermaga kapal dekat pedestarian Batang Arau. Selamat mencoba.


Romantisme Malam dari Jembatan Siti Nurbaya


Kala malam tiba, nuansa berbeda akan terlihat dari Jembatan Siti Nurbaya. Ada pemandangan alam yang indah, bila palingkan wajah ke arah sungai. Kelap kelip lampu rumah penduduk mewarnai malam menyuguhkan suasana yang romantis.

Kesyahduan yang tercipta ini menjadi lukisan alam yang bila dibadikan dengan kamera akan cantik sekali. Momen ini terkadang dicari oleh para fotografer. Spot terbaiknya bisa di atas jembatan dan di pedestrian Batang Arau.

Jembatan Siti Nurbaya

Rasanya menghabisakan malam di tempat ini akan lebih lengkap sembari menikmati sajian makanan dan kedai kopi kekinian. Memang, sedari petang akan ada puluhan pedagang yang berjualan di atas Jembatan Siti Nurbaya.

Di sini terdapat kuliner khasnya, berupa jagung dan pisang bakar. Bumbu dari jagung bakar ini sangat khas dan tentunya enak. Ingin mencoba? Yuk, Coba Kuliner Malam Khas Jembatan Siti Nurbaya
Hay Siti, di mana kamu? Aku menunggumu. Selalu. Petang selalu silih berganti. Wajahmu kian menjauh dibawa sepi. 
Jembatan Siti Nurbaya seakan menjadi cerita fiksi yang menjadi legenda. Kehadirannya seakan begitu nyata dan membuat rindu. Meskipun hanyalah sebuah roman percintaan, kasih yang tak sampai dari dua hati yang terpisahkan. 

Duh, kok jadi melow begini ya. Itulah sepenggal pesona Jembatan Siti Nurbaya dengan sejuta warna tiap waktunya.

Nah, sobat semuanya sudah pernah ke Jembatan Siti Nurbaya? Kalo belum yuk ke Padang. Mana tau ketemu jodohnya di sini, eh. 
——————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel