Situs Belanda Penyedia Foto Lawas Indonesia Era Kolonial
Suasana perkampungan Minangkabau di Singkarak pertengahan abad ke-19. Sumber KILTV Leiden University |
Ketertarikan terhadap foto lawas ini erat kaitannya dengan hobi saya memotret foto bangunan. Detail bangunan dan bentuknya memberikan rangsangan di otak untuk terus mengabadikannya. Jika dilihat semua koleksi foto yang dimiliki bergenre landskap dan arsitketur. Keduanya saling berpadu mengisi album digital saya.
Mencari foto jadul itu terbilang gampang-gampang susah. Di era digital sekarang sudah banyak akun media sosial yang membagikan foto tempo dulu. Informasinya ada yang berbasis nasional dan ada yang sifatnya lokal seperti akun Instagram @padanghritage. Lebih spesifik lagi ada, misalnya para pencinta kereta api, otomotif, dan lainnya. Bahkan ada akun media sosial yang khusus mewarnai ulang foto lama (color grading) sehingga jadi lebih hidup.
Biasanya akun media sosial tersebut mengambil foto jadulnya dari situs lembaga arsip dan perpustakaan di Belanda yang bersifat open access. Ada juga yang merepro foto dari koleksi pribadinya. Ternyata ada sensasi tersendiri ketika mencari foto lama. Tertantang untuk berburu foto lawas lebih banyak dari berbagai sumber.
1. KITLV - Leiden University Libraries
Perpustakaan Universitas Leiden di Belanda ini memiliki banyak koleksi foto tentang Indonesia, terlebih Minangkabau ada banyak sekali koleksinya, Hampir tiap daerah ada beberapa foto jadulnya. Suku pedalaman Mentawai saja ada koleksinya
Perpustakaan Universitas Leiden terdapat bagian yang menyimpan koleksi khusus tentang Asia Tenggara yang tersimpan di lembaga Koninklijk Instituut voor Taal-Land-en Volkenkunde (KITLV) yang berpusat di Leiden. Lembaga ini telah ada sejak tahun 1851 dan membuka perwakilannya di Jakarta pada tahun 1969.
KITLV fokus untuk mengumpulkan informasi dan meneliti mengenai keadaan masa kini dan lampau daerah-bekas koloni Belanda. Dulu lembaga ini berdiri sendiri, sejak 1 Juli 2014 Perpustakaan KITLV di Leiden dan di Jakarta bergabung dengan Perpustakaan Universitas Leiden.
Alamat situnya https://digitalcollections.universiteitleiden.nl
Perpustakaan Universitas Leiden terdapat bagian yang menyimpan koleksi khusus tentang Asia Tenggara yang tersimpan di lembaga Koninklijk Instituut voor Taal-Land-en Volkenkunde (KITLV) yang berpusat di Leiden. Lembaga ini telah ada sejak tahun 1851 dan membuka perwakilannya di Jakarta pada tahun 1969.
KITLV fokus untuk mengumpulkan informasi dan meneliti mengenai keadaan masa kini dan lampau daerah-bekas koloni Belanda. Dulu lembaga ini berdiri sendiri, sejak 1 Juli 2014 Perpustakaan KITLV di Leiden dan di Jakarta bergabung dengan Perpustakaan Universitas Leiden.
Alamat situnya https://digitalcollections.universiteitleiden.nl
2. Tropenmuseum Amsterdam - NMVW Collection and Library
Tropenmuseum ini salah satu museum etnografi dan antropologi terbesar di Amsterdam yang telah eksis sejak tahun 1864. Museum ini banyak menyimpan koleksi benda-benda sejarah peninggalan bekas negara koloni Belanda, termasuk Indonesia.
Ada berbagai lukisan, wayang, alat musik, patung, senjata kuno, artefak tekstil, hingga rempah-rempah Indonesia. Terpenting adalah koleksi fotonya yang bisa diakses secara digital. Tropenmuseum ini paling banyak memiliki koleksi peninggalan dari Indonesia. Kumparan memberitakan ada 370 ribu koleksi dan 260 ribu foto yang dimiliki Tropenmuseum.
Sejak 2017, Tropenmuseum bergabung dalam lembaga The National Museum of World Cultures (NMVW) bersama Museum Afrika di Berg en Dal, Museum Volkenkunde di Leiden dan Wereldmuseum di Rotterdam. NMVW memiliki koleksi hampir 450.000 objek, 260.000 foto dan sekitar 350.000 item film dokumenter dan materi video.
Alamat situnya https://collectie.wereldculturen.nl
Rijkmuseum Amsterdam merupakan museum yang paling terkenal dan banyak dikunjungi di Belanda. Rijksmuseum sering berpindah-pindah lokasi mula didirikan di Den Haag pada 9 November 1798 dan pindah ke Amsterdam pada tahun 1808.
Museum nasional Belanda ini menyimpan koleksi seni dan sejarah yang cukup banyak, termasuk di antaranya koleksi foto dari Indonesia dan Minangkabau. Ada sekitar 1 juta objek yng berasal dari tahun 1200 hingga 2000. Sekitar 8.000 objek saat ini dipajang di Rijkmuseum Amsterdam,
Alamat situnya https://www.rijksmuseum.nl
4. Collectie Nederland
Situs Collectie Nederland ini menjadi wadah bagi 100 museum dan lembaga lainnya di Belanda yang saling terintegrasi dalam satu platform media digital yang dapat diakses secara bebes oleh masyarakat luar. Situs ini merupakan bagian dari Rijksdienst Voor Het Cultureel Erfgoed Ministerie Van Onderwijs Cultuur En Wetenschap. Dalam situs ini menyimpan 5894201 karya seni, monumen, dan benda lainya.
Alamat situsnya https://www.collectienederland.nl/
Mengingat lembaga arsip dan perpustakaan sudah berbasis digital sehingga ini akan sangat memudahkan untuk mencari koleksinya. Terpenting keyword untuk penelusurannya harus tepat. Untuk situs luar negeri sebisa mungkin nama lokasinya menggunakan bahasa asing, biasanya Inggris dan bahasa Belanda. Harus sabar dan rajin menguliknya.
Ketika menemukan foto jadul yang dituju, pasti ada rasa takjub. Suasana tempo dulu tersebut ada yang masih relevan dengan kondisi sekarang, ada juga yang sudah jauh berubah hingga telah lenyap digantikan dengan suasana yang baru.
Bagi para pencinta sejarah yang mengoleksi foto jadul, para peneliti hingga mahasiswa dapat memanfaatkan situs-situs tersebut untuk dijelajahi lebih dalam dan dapat dipetik pembelajaran yang sangat berharga.
Foto yang disajikan ini berkisar dari abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20. Setidaknya dari koleksi foto lawas ini dapat yang diakses secara digital dan melihat wajah Indonesia dalam suasana yang berbeda dengan bernostagia kembali ke zaman kolonial. Selamat mencoba mengaksesnya!
———————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.