Umroh 2020 Kembali Dibuka, Arab Saudi Masih Larang Tiga Negara Ini
Kemarin, 4 Oktober 2020 pelaksanaan ibadah umroh secara resmi telah kembali dibuka. Seperti diketahui bahwa ibadah umroh dan haji sempat dihentikan sementara waktu karena pandemi Covid-19 yang menyerang hampir seluruh negara di dunia.
Alhasil, selama berbulan-bulan Makkah dan Madinah berada dalam suasana yang sepi dan sunyi dari jamaah.
Sejak September 2020, pemerintah Arab Saudi mulai membuka kembali kegiatan ibadah umroh meskipun dengan beberapa syarat.
Dan kemarin, pada Minggu, 4 Oktober 2020 untuk pertama kalinya di masa pandemi, jamaah umroh terlihat sedang melangsungkan ibadah umroh di Ka’bah, Masjidil Haram. Mulai November 2020, Arab Saudi berencana membuka kembali penyelenggaraan ibadah umroh secara penuh.
Terdapat 1,8 miliar muslim di dunia mengantre untuk melakukan ibadah umroh di Arab Saudi.
Jamaah diperbolehkan mendaftar melalui aplikasi Eatmarna yang dikelola oleh Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi. Kini, Arab Saudi hanya mengakomodasi sekitar 6.000 jamaah saja per hari.
Komlpleks Masjidil Haram bahkan juga dibersihkan 10 kali dalam sehari.
Pihak kementerian telah menyiapkan lima titik temu, yang mana jamaah akan bertemu dan bergabung dengan petugas medis di dalam bus menuju area Masjidil Haram.
Kamera-kamera pengukur suhu tubuh dipasang di setiap pintu masuk dan halaman Masjidil Haram untuk memantau suhu tubuh para jamaah dan mengirimkan peringatan jika diperlukan.
Tidak hanya itu, eskalator menuju lantai atas juga dilengkapi dengan alat pembersih, tempat cuci tangan berada di sejumlah titik masuk Masjidil Haram.
Sistem pendingin udara memiliki teknologi sanitasi ultraviolet yang mampu membunuh virus dan mikroorganisme berbahaya di udara, dengan jadwal pembersihan enam kali sehari. Jamaah wajib memakai masker.
3 Negara Masih Dilarang Masuk Makkah
Arab Saudi telah menerima jamaah umroh dari seluruh dunia, kecuali tiga negara yang dianggap belum maksimal dalam penanganan pandemi Covid-19 di negaranya.
Ketiga negara tersebut adalah India, Brazil, dan Argentina. Tidak disangka, Indonesia dengan kasus yang tinggi dan terus bertambah telah diizinkan kembali untuk mengirimkan jamaah umroh ke Arab Saudi.
Kementerian Agama (Kemenag) melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Nizar Ali, memastikan bahwa calon jamaah umroh dari Indonesia akan bisa berangkat tahun ini seperti biasa.
Kemungkinan jamaah asal Indonesia berangkat pada November 2020 mendatang.
Saat ini Kemenag sedang menyusun peraturan terkait protokol kesehatan ibadah umroh guna melindungi dari kemungkinan infeksi Covid-19.
Pada tahap pertama di bulan Oktober ini, jamaah umroh hanya berasal dari warga Arab Saudi dan ekspatriat di negara tersebut.
Pihak pemerintah menegaskan bahwa, pelaksanaan umroh akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Para jamaah juga harus berusia minimal 18 tahun sedangkan usia maksimal 65 tahun.
Tidak boleh kurang atau lebih.Sementara itu, pembukaan ibadah umroh dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu
tahap pertama 4 Oktober dengan kuota 6.000 jamaah,
tahap kedua 16 Oktober dengan kuota 15.000 jamaah,
dan tahap ketiga 1 November dengan kuota 20.000 jamaah.
Saat pelaksanaan umroh, jamaah akan dibagi dalam kelompok kecil yang beraggotakan 1.000 orang. Kelompok-kelompok itu menjalankan ibadah umroh dalam waktu yang berbeda.