Umroh Sudah Dibuka, Biayanya Naik 30% di Tengah Pandemi, Sanggup?
Umroh Sudah Dibuka, Biayanya Naik 30% di Tengah Pandemi, Sanggup? |
Kabar menggembirakan untuk calon jamaah umroh asal Indonesia. Pihak Arab Saudi telah memberikan izin penerbitan visa bagi jamaah umroh asal Indonesia.
Dengan keluarnya izin ini, secara resmi perjalanan umroh telah dibuka kembali. Per Minggu (1/11/2020) lalu, penerbangan umroh dibuka lagi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sejak ditutup pada bulan Februari.
Keberangkatan perdana jamaah umroh dari Indonesia dimulai pukul 10.45 WIB di Bandara Soetta. Terdapat 253 jamaah yang telah diberangkatkan.
Berdasarkan informasi dari Atase Perhubungan Indonesia di Jeddah, untuk saat ini maskapai penerbangan yang diizinkan membawa jamaah umroh adalah Saudi Airlines, milik Kerajaan Arab Saudi.
Jamaah dari negara yang disinggahi maskapai tersebut sudah diizinkan untuk umroh. Langkah pembukaan ini merupakan upaya uji coba dari pemerintah Arab Saudi untuk memudahkan kontrol pada pemberlakuan protokol kesehatan.
Uji coba ini akan berlangsung dari November-Desember 2020. Semua calon jamaah asal Indonesia dipastikan mengikuti protokol kesehatan di Bandara Soetta sebelum berangkat ke tanah suci, salah satunya adalah PCR Test.
Biaya Umroh Dipastikan Naik 30%
Bagi anda yang berencana menunaikan ibadah umroh di tengah pandemi Covid-19, sepertinya harus mempersiapkan uang lebih. Hal ini dikarenakan biaya umroh dipastikan bakal naik hingga 30% dari kondisi normal karena adanya ketentuan dan protokol kesehatan yang harus dipenuhi, misalnya cek laboratorium, cek swab, serta akomodasi yang maksimal untuk berdua.
Selain itu, jamaah diwajibkan menjalani karantina selama sehari sebelum keberangkatan. Okupansi pesawat dan bus juga tidak boleh penuh karena kapasitas harus 50 persen dari total yang tersedia. Setelah sampai di tanah Arab Saudi, calon jamaah umroh masih harus karantina sekali lagi selama tiga hari.
Jamaah mulai bisa menunaikan ibadah umroh di Makkah atau Madinah ketika semua masa karantina telah selesai. Tidak sampai di situ, hotel yang digunakan sebagai akomodasi para jamaah umroh juga mengalami penyesuaian di tengah pandemi seperti ini.
Jamaah hanya boleh menginap di hotel bintang empat atau bintang lima saja, dan kapasitas per kamar harus berisi dua orang. Semua biaya untuk memenuhi protokol kesehatan ini ditanggung oleh jamaah, wajar saja jika harga naik.
Syarat Umroh di Tengah Pandemi
Mengingat saat ini masih berada di bawah ancaman pandemi Covid-19, tak semua orang diizinkan untuk menunaikan ibadah umroh. Terdapat syarat yang harus dipenuhi agar bisa berangkat umroh ke tanah suci.
Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi maka visa untuk jamaah umroh tidak akan dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Berikut ini beberapa syaratnya Umroh :
Jamaah harus berusia minimal 18 tahun dan maksimal 50 tahun.
Memiliki bukti bebas Covid-19 dari test PCR/Swab yang berlaku selama 72 jam sejak surat keluar hingga tiba di Arab Saudi.
Mendaftar di aplikasi Eatmarna untuk bisa sholat dan umroh di Mahramain.
Mempersiapkan tiket return sesuai dengan jadwal.
Mematuhi protokol kesehatan selama di Arab Saudi.
Selain itu, jamaah diwajibkan untuk memesan hotel berikut dengan masa karantina selama tiga hari, transportasi lengkap antara gerbang dan hotel, asuransi lengkap, transportasi lengkap antara hotel, masjidil haram, dan miqot.
Setiap grup jamaah umroh terdiri atas minimal 50 orang dan harus didampingi guide.
Begitu tiba harus menjalani isolasi mandiri tiga hari.