Ngobrol Asik di Alam dan Jelajah Air Terjun Lubuk Hitam

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Air Terjun Lubuk Hitam merupakan salah satu destinasi wisata alam yang menarik untuk dijelajahi. Kemolekan alamnya yang berpadu dengan megahnya air terjun menjadikan tempat ini favorit dikunjungi oleh para petualangan.

Sayangnya Pandemi COVID-19 yang terjadi memberikan dampak yang besar bagi sektor pariwisata. Geliat kunjungan turis ke destinasi wisata pun masih terbatas dan semuanya serba was-was. 

Meski sudah masuk eranya new normal atau adaptasi kebiasaan baru, Pandemi COVID-19 masih terjadi dan saat melakukan aktivitas harus selalu patuh dengan protokol kesehatan. Melihat kondisi ini perlu adanya upaya ekstra untuk bisa mengimplementasikan adaptasi kebiasaan baru saat berpetualang alam, seperti ke Air Terjun Lubuk Hitam.


Pagi itu, saya sudah siap dan menunggu untuk dijemput. Bersyukur sekali langit cerah walaupun sedikit berawan. Bisa dimaklum cuaca dipenghujung tahun sudah masuk musim penghujan. Tujuan kali ini saya akan menjelajah lagi ke Air Terjun Lubuk Hitam, tapi dengan cara dan nuansa yang berbeda. Menikmati alam sembari mengadakan acara edukasi.

Air Terjun Lubuk Hitam ini termasuk mudah ditelusuri karena aksesnya cukup baik. Dari jalan raya Padang-Painan akan terlihat air terjunnya. Sebagai penanda pintu masuknya Polsek Bungus Teluk Kabung. Dari pusat Kota Padang sekitar 30-40 menit tergantung jenis kendaraannya. 

Secara administrasi berlokasi di Desa Koto Lubuk Hitam Cindakir, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatra Barat. Untuk keadaan rutenya dapat singgah pada tulisan pertama saya ini

Menyibak Pesona Air Terjun Lubuk Hitam

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Saya tidak sendiri, ada Mulazmi dan Sony. Prima Putra yang bersama menuju lokasi Air Terjun Lubuk Hitam. Saya dan Mulazmi mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman dalam kegiatan Ngolam alias Ngobrol Asik di Alam. Ada satu pembicara lagi, Anissa Pratiwi Salmi dari Duta Wisata Nusantara Sumbar 2020 yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.

Ngolam yang diinisiasi oleh Team Jelajah Alam Sumbar (@jelajahalamsumbar) ini bertujuan untuk mengajak para pencinta alam ikut kampanye Mari Bersama Jelajahi Alam Sumbar dengan temanya #bangkitkanwisataalam.

Semua partisipan yang ikut kegiatan ini sudah berkumpul di posko. Disarankan jika ke Air Terjun Lubuk Hitam menggunakan motor saja biar mudah. Sebelum dimulai ada sambutan dari ketua pelaksana dan perwakilan dari pemateri. Setelah itu, semuanya bergerak menuju Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 2.

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Saya sendiri sudah kali keempat untuk menyambangi air terjun ini. Namun, untuk tingkat keduanya baru kali pertama ini, biasanya langsung gas ke tingkat ketiga. 

Ternyata sekarang ada wahana kolam berenang untuk pemandian anak-anak sebagai wisata keluarga. Lokasi parkir motor pun bisa lebih jauh ke dalam dekat kolam berenang dan ada kedai juga.

Saya perhatikan akses jalannya tidak ada jauh berubah. Pengunjung memang harus berjalan kali dengan rute yang menanjak. Terlebih saat menuju air terjun tingkat ketiga dengan kemiringannya yang aduhai mantapnya.

Untuk bisa menikmati Air Terjun Lubuk Hitam ini pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp.5.000 per motor dan Rp.20.000 per mobil ditambah dengan biaya parkir Rp.2.000.

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Air Terjun Lubuk Hitam sudah eksis sejak tahun 1981. Kala itu dijelajahi oleh traveller bule. Dulu belum ada wisatawan yang menyambangi tempat ini dan aksesnya pun hanya diketahui oleh masyarakat sekitar yang berladang ke hutan.

Seiring berjalannya waktu, Air Terjun Lubuk Hitam kian dikenal dan menjadi salah satu list destinasi wisata yang wajib dijelajahi di Kota Padang.

Air Terjun Lubuk Hitam ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat. Saya juga berjumpa dengan pemilik akun @air_terjunlubukhitam. Jadi kalau explore tempat ini jangan lupa tag akun terebut.

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam
Pintu masuk jalur Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 1

Dalam kegiatan Ngolam ini juga Tim @jelajahalamsumbar telah memberikan bantuan kepada pengelola dari Pokdarwis Air Terjun Lubuk Hitam berupa papan nama tanda masuk, peta lokasi air terjun, petunjuk arah menuju air terjun hingga tanda pengingat protokol kesehatan.

Mengingat sudah semakin siang. Penjelajahan pun dimulai. Semuanya berbaris tertib, mengular dengan mengatur jarak dan menggunakan masker. Jalur pertama masih datar melewati ladang coklat masyarakat hingga nanti masuk area air terjun tingkat pertama.

Kemudian mulai mendaki jalurnya sudah semakin lebar karena ada pembukaan lahan. Semakin mendaki bukit jalur semakin kecil, berbatu, dan terkadang licin. Sinar mentari hari itu cukup terik selama perjalanan.

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk HitamNgobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam
Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam
Pintu masuk jalur Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 2

Sesekali terlihat partisipan kelelahan dan istirahat sejenak untuk mengambil napas. Ada juga yang mengabadikan momen saat mendaki bukit atau ketika masuk hutan tropis. Selama perjalanan pun akan ditemani suara gemericik aliran sungai dan suara serangga khas di hutan.

Malah dalam pikiran saya, mungkinkah di sini ada berbagai jenis tanaman keladi? Namun, setelah ditelusuri ternyata tidak ada. Hahaha


Memasuki jalan menuju air terjun tingkat kedua. Pepohonan semakin rapat, cahaya matahari semakin terbatas. Sudah masuk hutan. Lewat tebing bukit yang jalurnya untuk satu orang, licin, dan rawan terperosok. Terkadang harus berpegangan dengan akar saat melintasi jalur pendakian. Pokonya selama tracking harus berhati-hati-hati dan fokus.

Akhirnya sampai juga di Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 2. Butuh waktu tempuh sekitar 20-30 menit dari posko/parkir motor sampai ke lokasi. Ini baru di pintu awal saja. Masih butuh effort lagi untuk bisa melihat keindahan air terjunnya yang tersembunyi dibalik bebatuan besar.

Satu per satu partisipan sampai dan kami istirahat sejenak. Kemudian dilanjukan lagi menyusuri bebatuan hingga sampai di tempat kegiatan Ngolam.

Ngolam, Ngobrol Asik di Alam Air Terjun Lubuk Hitam

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Ngolam layaknya dialog interaktif, tapi menjadi pembedanya terletak pada tempatnya. Ngolam ini dipandu oleh moderatori oleh Lia (@aly_poem) yang akan membincangkan perihal wisata alam ala COVID, karya untuk Lubuk Hitam, dan kampanye media sosial dengan tagar #bangkitkanwisataalam.

Pemaparan pun dimulai (seolah-olah seminar saja). Anissa sebagai duta wisata mulai berbagi ceritanya dengan mengenalkan kembali penerapan Sapta Pesona Wisata yang harus diketahui dan dipedomani mulai dari Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan Kenangan.

Kemudian Mulazmi sebagai pencinta alam ngobrolin soal pengalamannya saat menjelajah berbagai macam air terjun dan mendaki gunung yang penuh tantangan dan keindahan. Kedua aktivitas petualangan tersebut membuatnya candu dan bersyukur dalam menikmati semesta.

Saat bepetualang ke alam, harus selalu memperhatikan kondisi cuaca dan stamina harus strong. Dari sisi pakaian harus fleksibel karena akan banyak bergerak, untuk melindungi kulit baiknya menggunakan pakaian lengan panjang. Tidak lupa menggunakan sendal atau sapatu untuk tracking. 

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Sebaiknya jika ke Air Terjun Lubuk Hitam membawa bekal makanan dan minuman sendiri, itung-itung piknik. Jangan lupa juga jaga sikap, jangan buang sampah sembarangan apalagi kalau pipis harus permisi dulu.

Terakhir saya sendiri mengajak kepada para pencinta alam ini agar dapat bijak dan sehat dalam menggunakan media sosial. Ada konsep THINK yang harus dipedomai yaitu True, Helpful, Illegal, Necessary dan Kind.

Menggunakan Media Sosial sesuai kebutuhan, paham etikanya, dan bermanfaat postingannya. Semua orang bisa menjadi influencer bagi followers media sosialnya. Namun, tidak semua orang bisa bijak dan sehat dalam menggunakannya.

Semuanya kembali kepada diri sendiri. Menggunakan Media Sosial untuk apa? Mau menjadi orang baik yang populer karena karyanya atau mau viral dengan prilaku melanggar norma dan hukum yang berlaku. Silahkan pilih?


Bagi saya pribadi, Ngolam ini sangat menarik. Konsepnya related dengan kondisi saat ini yang memadukan wisata, edukasi, dan berbagi pengalaman dalam satu aktivitas di alam terbuka. Bisa jadi konsep Ngolam ini pertama diadakan di Sumatra Barat, mungkin juga di Indonesia. Terlebih saat Pandemi COVID-19 ini.

Kegiatan Ngolam ini juga mengajakan para pencinta alam untuk dapat menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Clean, Health, Sefty, Environment) dan selalu ingat 3M (Menggunakan Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan).

Dampak Pandemi COVID-19 pun dirasakan oleh pengelola Air Terjun Lubuk Hitam, biasanya diakhir pekan bisa lebih dari 100 pengunjung. Kondisi sekarang tidak lebih dari 30 pengunjung. Segitu saja sudah lumayan.

Explore Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 2

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Usai sesi tanya jawab kegiatan Ngolam dilanjutkan untuk istirahat siang. Saya bersama Mulazmi pending makan siang dulu, mau mendokumentasikan air terjun tingkat kedua ini. Saat pertama tiba, saya langsung takjub melihatnya. Saya berdiri di atas batu besar menghadap langsung ke air terjun. Dalam hati saya berucap Lubuk Hitam ini luar bisa keren. It's amazing waterfall.

Langit biru masih menemani sampai air terjun ini. Debit airnya cukup tinggi menciptakan air terjun yang mengagumkan. Suara air terjunnya pun sangat kuat. Jika berdiri lebih dekat pasti akan basah. Terlebih butiran air yang terbawa angin bisa sampai ke batu besar tadi. 

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam
Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 2 ini lumayan tinggi kira-kira lebih dari 15 meter. Bentuk jatuhan airnya bertingkat-tingkat juga. Sekilas mirip tingkat ketiga, tapi bagian bawahnya lebih lebar. Suasannya masih asri, airnya jernih, dan sangat menyegarkan sekali.

Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 2 mempunyai lubuk atau kolam berwarna kehijauan yang dalam sekitar 3.5-4 m dan dikelilingi bebatuan besar berlumut serta licin. Bagi yang hobi cliff jumping bisa mencoba. Ini khusus yang terlatih dan berpengalaman. Tidak direkomendasikan untuk berenang. Cukup menikmati kemegahannya saja.


Saya dan Mulazmi pun bergantian mengabadikan foto di Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 2 ini meskipun sedikit bocor karena pengunjung lumayan ramai. Momen air terjun berpelangi ini selalu saya nanti dan saya baru tahu ternyata di tingkat kedua ini ada. Bersyukur sekali saya menjumpainya.

Meski belum puas menikmati keindahannya, panitia Ngolam sudah mengingatkan agar segera berkemas, memungut sampah yang ada, dan melanjutkan petualangan ke air terjun tingkat ketiga.

Untuk balik harus mendaki dulu masuk hutan lagi dan lewat tebing bukit yang jalannya cukup datar. Keluar dari jalur air terjun tingkat kedua langsung disambut jalur mendaki yang kemiringannya lebih dari 45 derajat. Jalurnya serupa dengan air terjun tingkat dua tapi sesekali terdapat lintah kecil (acek). Itupun kalau beruntung hehehe

Kembali ke Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 3.


Pada titik tertentu ada jalur yang bikin ragu antara jalur ke ladang masyarakat dan jalur ke air terjun, posisinya pun mendaki. Untungnya sekarang sudah ada papan petujuk arahnya. Diharapkan agar dijaga jangan dirusak ya untuk kebaikan bersama.

Dari air terjun tingkat kedua ke tingkat ketiga ini butuh waktu sekitar 20 menit. Namun, jika dari posko tadi langsung ke tingkat tiga bisa menghabiskan 30 menit. Ini tergantung kecepatan berjalannya. Saya kebanyakan berhenti untuk ambil gambar jadi agak lama dikit. Hehe


Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 3 ini paling tinggi di antara air terjun lainnya, sekitar 20-30 meter. Uniknya tiap air terjun ini ada levelnya, seperti makan mie padeh. Ada tiga level air terjun di Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 3 ini. 

Ini pengalaman yang sangat komplit saat menjelajah ke Air Terjun Lubuk Hitam karena dalam satu hari mengunjungi dua air terjun dengan pesonanya masing-masing. Letihnya luar biasa akan terobati ketika sudah melihat air terjunnya. Lubuk Hitam termasuk air terjun tertinggi dengan debit air yang besar di Kota Padang.


Saat sampai lokasi, sudah banyak traveller yang tengah menikmati alam Lubuk Hitam ini. Ada yang sedang makan siang bersama, ada yang berdendang di bawah pohon rindang, ada juga yang bermain air hingga berswafoto.

Rezeki untuk kedua kalinya, saya pun berjumpa kembali dengan pelangi di Air Terjun Lubuk Hitam Tingkat 3 ini. Momen ini menang yang selalu saya ditunggu sejak awal datang.


Tidak terasa perputaran waktu begitu cepatnya. Hampir seharian di dalam hutan menikmati kemegahan Air Terjun Lubuk Hitam. Kalau ditanya ya belum puas, tapi berhubung sudah sore saat pamit dulu.

Saya dan Mulazmi terlebih dahulu jalan pulang. Perjalanan dari tingkat tiga ini menanjak dulu melewati tebing bukit dengan menitih akar pohon. Untungnya jalannya lumayan datar hingga sampai di tanda masuk ke air terjun tingkat tiga.

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Langit dengan panorama teluk sudah terlihat, view yang bisa dinikmati saat turun. Dari air terjun tingkat ketiga ke tingkat kedua hingga ke tingkat kesatu rutenya menurun. Kaki harus kuat menopang badan, jalannya tanah yang licin dan berbatu.

Selama perjalanan turun masih juga berjumpa pengunjung yang naik ke air terjun. Padahal sudah sore loh. Kemudian berjumpa juga dengan empat kakak-kakak cantik. Sempat berinteraksi dan membahas perbungaan juga. Haha

Sesampainya di Posko Panita Ngolam, saya langsung duduk nyantai di kedai sambil ngopi setengah gelas (harganya Rp.3000). Itu pun sembari nunggu rekan-rekan lainnya turun.

Seharian ini memang mengesankan. Kegiatan Ngolam ini sangat menginpirasi dan menyenangkan. Nyatanya masih banyak di antara partisipan yang belum pernah ke Air Terjun Lubuk Hitam. Kiranya Tim @jelajahalamsumbar bisa terus mengadakan kegiatan Ngolam untuk episode berikutnya. Ditunggu ya!

Kenapa Harus Air Terjun Lubuk Hitam?

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Jika dibandingkan dengan air terjun lainnya, Air Terjun Lubuk Hitam pokoknya sangat istimewa sekali. Mulai dari tracking-nya mendaki dan menguras energi, seolah latihan untuk mendaki gunung. Membuat kita mandi keringat dan ngos-ngosan. 

Panorama perbukitan yang menghadap laut dengan lalu lalang kapal di Teluk Bungus akan terlihat jelas dari kejauhan. Ini menjadi kombinasi suguhan alam yang unik dan mempesona.

Saya sendiri mengenalkan Air Terjun Lubuk Hitam sebagai air terjun berpelangi karena pada moment tertentu dapat berjumpa pelangi yang hadir di antara deburan airnya. Kuncinya cuaca cerah dan sinar mentari menembak langsung ke arah air terjun. Biasanya ada dari jam 1-3 sore.

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Keberagaman flora dan faunanya menarik untuk di-explore. Di sini telah ditemukan ikan air tawar yang bernama Mungkuih (Schismatogobius risdawatiae). Temuan ikan ini hasil peneliti gabungan dari Muséum national d’Histoire naturelle (MNHN), Institut de recherche pour le développement (IRD), serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Mei 2019, seperti yang diberitakan dari situs mongabay.co.id.

Ada juga berbagai tanaman hias yang tengah digandrungi para pencinta bunga seperti philodendron gloriosum, homalomena rubescens hingga tanaman pakis yang tumbuh subur disela-sela pohon besar khas hujan tropis. Jika beruntung juga bisa berjumpa bunga bangkai yang langka.

Ngobrol Asik di Air Terjun Lubuk Hitam

Air Terjun Lubuk Hitam ini memang amazing. Rugi rasanya jika ke Kota Padang tidak mengunjunginya. Terlebih bagi para petualang dapat mencoba menjejal keunikan alam Lubuk Hitam ini.  Menjelajah Air Terjun Lubuk Hitam ini bikin candu. Tidak percaya? Silahkan coba!
——————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel