Asiknya Bermalam di Bamboosa Guest House Bukittinggi
Terkadang ketika berpergian ke luar kota tidak sempat untuk balik, maka salah satu pilihannya akan memilih untuk mencari penginapan. Setiap kali jalan-jalan ke Bukittinggi pasti akan memilih untuk tidak bermalam.
Pasalnya jarak tempuh dari Padang ke Bukittinggi tidak memakan banyak waktu yang banyak dan suka bingung juga memilih penginapanannya, ujungnya pulang saja lagi. Kalau pun bermalam di Bukittinggi pastinya sedang ada kegiatan.
Sudah lama membuat rencana untuk menginap di Bukittinggi. Sebenarnya bisa-bisa saja, cuma ada hal lainnya yang menyebabkan batal. Bukittinggi salah satu kota di Sumatra Barat yang menjadi tujuan para pelancong untuk menghabiskan waktu liburannya. Termasuk kota favorit yang tidak bosan-boasannya saya kunjungi. Jika dihitung-hitung mungkin mendekati angka 100 kali.
Pada akhir pekan tempo itu, saya berkesempatan untuk menikmati Bukittinggi selama 24 full. Ada banyak tempat yang belum saya kunjungi dan ingin diulang untuk didatangi. Bukittinggi itu mengesankan sekali, kota bersejarah yang terkadang terlupakan oleh bangsa sendiri, eh.
Ya, jika dihitung mungkin ada banyak penginapan di Bukittinggi ini, mulai dari guest house, wisma, hotel hingga resort. Pada moment padat seperti hari libur atau akhir pekan akan sulit untuk mencari penginapan saking ramainya diserbu oleh pengunjung.
Bamboosa Guest House adalah penginapan yang saya coba untuk bermalam saat di Bukittinggi. Setelah mengikmati petang di Jam Gadang, saya pun langsung pergi ke penginapan. Jika dilihat dari peta digital lokasinya tidak jauh dari pusat kota dan mudah diakses berbagai kendaraan. Sekitar 5-10 menit dari Jam Gadang.
Bamboosa Guest House ini tepatnya beralamat di Jalan Prof. Bahder Johan No.38, Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Sudah terindeks dan ada ulasannya di Google Maps. Bisa juga cek review-nya pada situs tripadvisor.com.
Saat itu saya menggunakan kendaraan bermotor biar lebih mudah berhenti dan singgah ke berbagai tempat selama perjalanan dari Padang ke Bukittinggi. Sesampainya di penginapan saya langsung berjumpa teman dan sempat untuk berbincang-bincang sejenak.
Dari tampilannya sangat homie dan asri sekali, para pencinta tanaman akan suka sekali melihat suasana rumah seperti ini. Terlebih tempat ini asalnya menggunakan rumah tinggal yang diubah fungsinya untuk penginapan.
Terdapat tiga area di penginapan ini, pertama kantor pengelola yang posisinya paling muka, kedua rumah pertama yang terdiri dari 6 kamar posisinya bersebelahan dengan kantor. Terakhir bagian ketiga rumah kedua yang terdiri dari 7 kamar, posisinya lebih tinggi dari kantor dan rumah pertama.
Menikmati Suasana Bamboosa Guest House Bukittinggi
Saya mendapatkan kamar nomor satu di bagian rumah kedua. Dari depan penginapan langsung disambut dengan berbagai tanaman yang beragam jenisnya. Melewati area makan dan dapur yang bisa digunakan secara bersama. Kemudian berjalan menaiki beberapa anak tangga hingga bertemu dengan rumah kedua.
Sebelum masuk kedalam rumah saya sedikit explore area ini terdapat halaman yang penuh dengan tanaman hias dan ada buah naganya juga. Jika beruntung ketika musimnya bisa dicicipi langsung. Di halamannya bisa ada tempat parkirnya bisa untuk dua mobil.
Masuk ke dalam penginapan sudah seperti rumah sendiri, langsung disambut dengan kursi tamu dan beberapa lemari pajangan. Saya pun langsung membuka pintu kamar dan mengidupkan lampu. Terlihat lansung kasur single yang besar, lemari yang menyatu dengan dinding, khas rumah-rumah lama. Ada televisi flat dan meja untuk menyimpan barang. Oya kamarnya no somking ya.
Untuk kamar mandinya ada di dalam kamar dan bersih dengan tipe kamar mandi basah. Untuk fasilitasnya ada air panas dan air dingin berupa shower, ada kerannya, menggunakan kloset duduk. Untuk tempat penyimpanan alat mandi tersedia, sabun dan shampo sudah stand by di dinding dan terakhir handuknya ready.
Suasana kamarnya cukup nyaman untuk sekelas guest house. Tidak akan bosan juga karena ada wifi dan televisinya meski tidak begitu lengkap siarannya tapi sudah sangat baik ini. Lagi pula saya menginap untuk tidur sejenak saja di Bukittinggi bukan untuk staycation hehe
Ada yang terlupa meski berupa fan, tidak pendingin ruangan (AC). Menginap di Bukittingi ini sebenarnya tanpa fan atau AC sudah dingin sekali . Ketika menginap saya matikan itu fan-nya abisnya suasannya sudah dingin juga.
Pokoknya termasuk lengkap untuk fasilitas, apalagi pelayanannya. Mengingat besok pagi saya ingin hunting ke beberapa di kota jadi saya harus segera beristirahat.
Sarapan di Bamboosa Guest House Bukittinggi
Pagi pun tiba, hampir saja saya kesiangan. Tadinya saya ingin menikmati suasana pagi di Bukittinggi. Untungnya masih bisa. Saya pun segera keluar penginapan dan berkeliling kota. Mulai dari Jam Gadang, ke Pasa Bawah hingga Pacuan Kuda Bukit Ambacang.
Setelah berkeliling saya pun kembali ke penginapan untuk mencoba mencicipi sarapan paginya. Di Bamboosa Guest House tersedia juga sarapan. Menunya beda-beda tiap harinya, ada nasi goreng dan lontong khas Minangkabau. Untuk minumannya ada teh dan kopi yang bisa dinikmati sepanjang hari.
Saya pun mencoba sarapan lontongnya, untuk taste-nya enak sekali. Jarang-jarang saya suka makan lontong dengan sayur gulai cubadak (nangka muda). Kopi pun saya seduh untuk menemani sarapan pagi. Matahari yang beranjak meninggi cukup terasa di area tempat makan.
Oh ia, di dalam rumah tersedia juga air galon yang dapat dinikmati oleh seluruh pengunjung yang menginap di Bamboosa Guest House.
Vibes Bamboosa Guest House Bukittinggi