5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Bila ke Kota Tua Padang
Kota Tua Padang merupakan salah satu desitnasi wisata menarik yang dapat dikunjungi bila ingin menikmati hari libur di Kota Padang, terutama dengan nuansa yang berbeda.
Mengapa demikian? Karena Kota Tua Padang menyimpan sederet cerita yang sebenaranya bila ditelusuri lebih dalam akan menarik untuk dijelajahi. Lantas kegiatan apa saja yang bisa dilakukan bila ke Kota Tua Padang? Berikut ulasannya.
1. Mengenal Kota Padang Lebih Dekat
Delman dan pengendara sepedah motor melalui depan Gedung Geo Wehry & Co (2016) |
Untuk mengenal lebih dekat Kota Padang, memang pergi ke kota tua tempatnya. Disadari ataupun tidak, kehadiran Kota Padang ini tidak lepas dari kawasan Kota Tua Padang. Cerita Kota Padang bermula di sekitar Pelabuahan Muaro yang mulai berkembang kira-kira pada abad ke-14.
Dari kota tua ini dapat belajar lebih banyak mengenai sejarah dan melihat bukti kejayaan Kota Padang dimasa lampau. Dari banyaknya bangunan peninggalan zaman kolonial, budaya yang beragam dan berada di kawasan yang sangat strategis, kala itu. Semuanya ini terlihat di jalan Muaro, Batang Arau, Pasa Gadang (Pasar Hilir), Pasa Mudik, dan Pasa Tanah Kongsi hingga kawasan Pondok.
Menariknya, Kota Padang pernah menjadi kota metropolitan terbesar di Sumatra. Kala itu, sekitar akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, saat aktivitas perniagaan berkembang pesat lintas negara. Kemudian, Kota Padang juga pernah menjadi menjadi pusat kekuatan militer dan pemerintah Hindia Belanda. Tentunya akan berbeda jika melihat Kota Tua Padang saat ini.
2. Kawasan Multietnik dengan Berbagai Macam Potret
Panorama Pelabuhan Muaro dari Jembatan Siti Nurbaya (2015) |
Bila diurai lagi, kota tua tidak hanya menyimpan hikayat Padang lama, tapi memiliki kisah tersendiri dari beragamnya kehidupan masyarakat yang berkumpul di dalamnya. Setidaknya ada etnis India, Tiongkok, Nias, Melayu, Jawa dan Minangkabau yang mendiami kawasan Kota Tua Padang saat ini.
Akulturasi budaya dan pembauran etnik pun terjadi di kawasan kota tua dan menjadi sajian yang menarik untuk dikunjungi. Berwisata murah meriah. Misalnya saja di kawasan Pondok yang didominasi oleh masyarakat keturunan Tiongkok. Seakan merasakan suasana negeri tirai bambu, terutama bila memasuki perayaan Imlek. Suguhan kesenian tradisional Tiongkok seperti atraksi barongsai, naga, dan singa peking akan ditampilkan sehingga tidak jarang mengundang banyak pengunjung.
Lain halnya bagi masyarakat keturunan India di kawasan Kampung Keling Pasar Gadang, tiap tanggal 1 Jumadil Akhir selalu digelar tradisi serak gulo (serak gula). Kegiatan ini untuk mengenang tokoh pembawa Islam di India. Di dunia tradisi tahunan ini hanya ada India, Singapura dan Kota Padang. Menarik bukan?
3. Olahraga Sembari Menyusuri Bangunan Tua
Dari pembauran budaya ini juga menciptakan suatu pemukiman dengan bangunan yang beragam bentuk arsitekturnya di kawasan Kota Tua Padang. Terkadang bisa bernostalgia menembus suasana zaman tempo dulu. Dengan berkeliling Kota Tua Padang dapat menemukan berbagai hal yang menarik, mulai dengan jalan kaki sembari olahraga atau jogging pagi.
Biasanya berkeliling kota tua dengan berjalan di sore hari hingga petang, start mulai dari jalan Kelenteng kemudian ke jalan Batang Arau diteruskan ke jalan Pasa Batipuah. Di sana banyak bangunan tua yang menarik untuk dijelajahi. Jika memiliki sepedah tidak ada salahnya sambil ngegoes. Cukup menyenangkan juga, lumayan untuk membakar kalori.
Baca: Ke Kota Padang? Yuk Ikuti Liburan Ala “Siti Nurbaya” Masa Kini
Baca: Ke Kota Padang? Yuk Ikuti Liburan Ala “Siti Nurbaya” Masa Kini
Pengendara sepedah melewati Gedung Bank Mandiri Muaro yang merupakan gedung cagar budaya Kota Padang (2016) |
4. Kota Tua Padang Memang Instagenik Untuk Lokasi Berburu Foto
Seorang pemuda bersama gewan peliharaannya melewati Gedung tua milik PT. PPI di jalan Batang Arau No. 2 (2016). |
Kota Tua Padang merupakan kawasan heritage yang memiliki sejumlah bangunan tua dan menjadi saksi sejarah kolonialisme yang berkembang di Kota Padang. Pesona kota tua memang memikat, hampir di sudutnya selalu menyimpan banyak kisah untuk terus ditelusuri.
Menurut Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar, rata-rata, bangunan di Kawasan Kota Tua Padang dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Arsitekturnya, bergaya eropa klasik, neo klasik, art deco geometric, modern, hingga art deco streamline.
Dengan adanya bangunan dengan nuansa klasik tersebut dapat menjadi sarana untuk lokasi berburu foto. Menangkap sudut-sudut eksotisme Kota Padang tempo dulu. Biasanya dengan gaya ala urbex, street atau vintage. Karena pesonanya tak jarang yang menjadikan latar pemotretan foto pra-wedding. Tentunya akan keren dan memang instagenik sekali.
Baca: Memang Kota Tua Padang Referensi Hunting Foto
5. Cari Kuliner dan Tempat Nongkrong Asik di Kota Padang? Yuk ke Kota Tua.
Ternyata di sejumlah titik di kawasan Kota Tua Padang ini terdapat pusat kuliner dan menjadi tempat nongkrong yang seru untuk berkumpul bersama teman atau keluarga. Di kawasan Jembatan Siti Nurbaya terdapat jajanan yang menarik untuk dicicipi yaitu jagung bakar dan pisang bakar keju.
Baca: Memang Kota Tua Padang Referensi Hunting Foto
Berpose di salah satu rumah fotogenik di Jalan Batipuh (2016). |
5. Cari Kuliner dan Tempat Nongkrong Asik di Kota Padang? Yuk ke Kota Tua.
Ternyata di sejumlah titik di kawasan Kota Tua Padang ini terdapat pusat kuliner dan menjadi tempat nongkrong yang seru untuk berkumpul bersama teman atau keluarga. Di kawasan Jembatan Siti Nurbaya terdapat jajanan yang menarik untuk dicicipi yaitu jagung bakar dan pisang bakar keju.
Dekat Kelenteng See Hien Kiong menjadi tempat kongkow yang sering di padati oleh kaula muda sembari seruput Kopmil yang menjadi minuman khasnya. Tidak jauh ada Sweet Studio Cafe dan Weekend Cafe (baru). Jika di jalan Batang Arau yang terkenal Karambia Cafe dan Bat and Arraw dengan banguan kolonialnya.
Kemudian beralih ke jalan Niaga terdapat toko yang menjual oleh-oleh khas Minang, Keripik Balado Christin Hakim. Ada juga Safari Garden Cafe and Restaurant dan The Kafé Resto and Lounge yang cukup banyak pengunjungnya dan menjadi tempat nongkrong. Begitu juga di kawasan Tugu Gempa menjadi salah satu pusat tempat berkumpul anak muda dan kuliner malam. Banyak pilihan menunya loh.
Beralih ke jalan Pulau Karam ada kedai es durian yang cukup tua di Kota Padang dikenal dengan Es Durian Ganti Nan Lamo. Di kawasan Simpang Kinol juga dapat menjadi pilihan untuk berburu kuliner sebab terdapat puluhan pedagang kaki lima yang menjual berbagai menu makanan dan minuman.
Ada juga cafe yang menjadi tempat nongkrong yaitu Martabak Malabar, Bistro and Pool Padang dan KIOSK Coffe and Tea Shop. Termasuk Ayam Rica-Rica Mas Bagus. Ini menjadi rekomendasi bila ingin mencicipi kuliner yang enak dan duduk-duduk asik di kawasan Kota Tua Padang.
***
Karena berkelana ke Kota Tua Padang, bukan sekedar bernostalgia dengan cerita lampau yang berbau kolonialisme. Namun, terdapat sisi menarik lainnya yang dapat diungkap di tengah keberagaman sudut kota yang kian menua. Meski keberadaan Kota Tua Padang belum dipermak seperti kota tua di daerah lainnya, tetapi kehadirannya selalu memikat dan mengesankan. Yuk jelajahi. #SaveKotaTuaPadang
Peta Kawasan Kota Tua Padang:
————————————————————————————————————————————————————
Bayu Haryanto – biasa disapa Ubay. Penikmat senja yang bermimpi untuk explore Indonesia dengan tagline #JajahNagariAwak. Pemotret yang suka dipotret. Perngkai kata dalam blog kidalnarsis.blogspot.co.id. Jejaring sosial Twitter @beyubay dan Instagram @beyubaystory.
Traveling ■ Explore ■ Journalism ■ Photograph ■ Writer ■ Share ■ Inspire
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.