Bendung Koto Pulai, Niagara Mininya Kota Padang. Dimanakah itu?
Memang Kota Padang tidak pernah habisnya untuk dijelajahi. Banyak tempat menarik yang terkadang luput dari perhatian, tetapi sekalinya muncul di dunia maya, dipastikan akan viral. Beberapa hari kemarin ada satu tempat yang menjadi perbincangan netizen di Instagram. Ada yang menyebut tempat ini Niagara-nya Kota Padang karena menyerupai Air Terjun Niagara di Amerika Serikat, hanya saja ini versi mininya.
Awal mula kemunculannya ketika salah seorang pengguna Instgaram upload foto tempat ini dan kemudian di-repost oleh akun-akun travel khas Minangkabau. Dalam sekejap saja banyak yang menanyakan lokasi detailnya dan ada juga yang berkomentar foto tersebut adalah editan dan hoax. Terlalu, dimaklumi saja sebab mereka itu belum melihatrnya secara langsung. Jadi bebas berasumsi, tetapi jangan juga ngejudge.
Sore itu, tepatnya 19 November 2016, saya mendapat kesempatan untuk bertandang ke tempat ini bersama dengan Abang Adhe Caniago Fernando, Farhan Alfarizi dan Alfiyan Denih. Saya mengenal mereka ketika berkunjung ke tempat ini. Abang Adhe adalah orang yang mempopulerkan tempat ini setelah di-repost oleh akun-akun travel khas Minangkabau. Sedangkan Farhan, dia yang bersedia menujukan jalan ke tempat ini dan Deni bertemu ketika kami bersama-sama ke tempat ini. Sekali lagi Instagram mempertemukan saya dengan teman-teman baru.
Ketika pagi itu, tempat ini menjadi viral dan sorenya saya telah mengunjunginnya. Lokasinya tidak jauh dan harus menembus hutan belantara agar dapat berjumpa dengan air terjunnya. Lantas seperti apa tempatnya? Sebenarnya tempat ini adalah bendung. Namanya Bendung Koto Pulai atau Check Dam Koto Pulai yang berada di Kampung Pulai, Kelurahan Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat.
Ada yang menyebut bendungan, dam dan lainnya. Nah, berikut sedikit penjelasan apa itu bendung? bendung (weir) adalah bangunan pada sungai yang bertujuan untuk menaikkan level muka air sungai tanpa mengumpulkan volume air. Bendungan (dam) adalah bangunan pada sungai untuk membendung air sehingga didapatkan sejumlah volume air yang bisa digunakan untuk keperluan tertentu, misalnya memutar turbin pembangkit tenaga listrik, pengairan, konservasi, dan rekreasi.
Sedangkan perbedaan antara bendung dan bendungan hanya terletak pada adanya kemampuan untuk menampung air, sementara pada bendung tidak ada hanya untuk menaikkan muka air. Bendung bermanfaat untuk mencegah banjir, mengukur debit sungai, dan memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah dilalui.
Bendung ini memiliki tipe check dam yang merupakan bangunan pengendali yang dibuat karena adanya aliran air dengan konsentrasi sedimen yang cukup besar, di mana sedimen tersebut berasal dari erosi tanah pada bagian hulu sungai. Jadi tempat ini namanya bendung, bukan bendungan ya.
Untuk bisa sampai di tempat ini dapat dilalui dua titik dan berada di Jalan By Pass Km.18 dekat dengan jembatan. Pertama lewat Jalan Pulai menuju Masjid Al Hijriyah Kota Tuo. Dari jalan raya terlihat jelas papan namanya. Ikuti jalannya hingga menuju bertemu Dyan Salon kemudian belok kiri menyusuri jalan setapak tidak beraspal menuju Mushalla Nur Syatariah melewati rumah penduduk yang rapat. Hanya bisa dilalui oleh kendaraan bermotor. Satu titik lagi lewat Jalan Ikua Koto. Hanya saja saya belum mencoba lewat daerah itu.
Sesampainya di lokasi, dari kejauhan memang terdengan deburan air layaknya ada air terjun. Menuruni tebing sungai dan terlihat itu Niagara mininya Kota Padang. Air terjun itu berada di sebelah kanan bila dari mushalla ini atau akan lebih dekat bila melalui Jalan Ikua Koto langsung sampai di air terjunnya. Jika binggung cek saja petanya di google maps di bawah.
Sesampainya di lokasi, dari kejauhan memang terdengan deburan air layaknya ada air terjun. Menuruni tebing sungai dan terlihat itu Niagara mininya Kota Padang. Air terjun itu berada di sebelah kanan bila dari mushalla ini atau akan lebih dekat bila melalui Jalan Ikua Koto langsung sampai di air terjunnya. Jika binggung cek saja petanya di google maps di bawah.
Untuk sampai ke air terjunnya harus menyusuri dinding tepian sungai yang sudah ada jalurnya dan menyeberang ke melewati sungai karena aliran airnya deras dan tidak tahu kedalammnya. Kami melintasi puncak bendung dengan aliran air yang cukup deras. Ketinggiannya kala itu mencapai kurang dari 30 cm. Jika tidak fokus dan berhati-hati bisa terpeleset dan jatuh. Cukup bahaya.
Jika dilihat tempatnya biasa saja. Hanya aliran sungai Batang Aie Dingin yang dibendung. Namun, memberikan pesona yang lain dan cukup menarik dengan adanya air terjun. Terbentuk akibat banjir bandang yang sering terjadi di daerah ini, terutama bila hujan lebat debit air sungai yang selalu tinggi sehingga membuat bendung ini mengalami kerusakan dibagian penurunan airnya. Bisa dibilang 80 persen kerusakannya.
Akibatnya, beberapa bagian bangunannya terbawa air terutama di sebelah kanan sehingga terciptanya air terjun mini. Disebabkan luapan air yang jatuh dari atas bendung tersebut. Terlepas dari semua itu bendung memang tidak salah juga disebut Niagara mininya Kota Padang.
Bendung ini selesai dibuat sekitar tahun 2000-an yang berfungsi sebagai pengendali banjir aliran sungai Batang Aie Dingin dan untuk mengairi irigasi sawah masyarakat sekitar yang merupakan Proyek Pengendalian Banjir Kota Padang di bawah kendali Ditjen SDA, Kementerian Pekerjaan Umum RI.
Bendung Koto Pulai atau Check Dam Koto Pulai ini bukanlah tempat wisata yang dapat dikunjungi beramai-ramai, tapi lokasinya sangat menarik dan fotogenik sekali (tergantung teknik pengambilan dan engelnya). Bendung ini beresiko tinggi. Tempat ini hanya bagian infrastruksur pengendali air sungai dan erosi tanah yang mengalami kerusakan. Memiliki ketinggian air tejun kira-kira 5 meter dengan lebar sungai kira-kira lebih dari 20 meter. Lagi-lagi akibat Instagram tempat ini jadi hits.
Masyarakat sekitar pun biasa saja dengan keadaan ini bendung ini hanya dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari, seperti untuk mandi, buang air besar, cuci pakaian dan lainnya. Lagi pula tidak rekomendasikan untuk membawa perempuan, mengingat akses cukup menantang dan debit air sungai yang terkadang tiba-tiba membesar, terutama ketika cuaca mendung. Tetap safety dan jaga kebersihan ya.
Mengingat cuaca dengan tiba-tiba berubah. Langit yang semula menguning, kini tertutup awan hitam yang bergerak sangat cepat. Kami pun bergegas meninggalkan dasar sungai yang dekat air terjun ini dan kembali ke atas. Bertepatan juga dengan kumandang azan Magrib yang sudah tiba.
Peta Lokasi Bendung Koto Pulai:
Sisi kanan bendung |
Sisi kiri bendung |
Bongkahan bangunan bendung yang rusak akibar banjir bandang |
Bendung Koto Pulai sangat menarik dan instagrammable banget |
Niagara mininya Kota Padang |
Peta Lokasi Bendung Koto Pulai:
————————————————————————————————————————————————————
Bayu Haryanto – biasa disapa Ubay. Penikmat senja yang bermimpi untuk explore Indonesia dengan tagline #JajahNagariAwak. Pemotret yang suka dipotret. Perngkai kata dalam blog kidalnarsis.blogspot.co.id. Jejaring sosial Twitter @beyubay dan Instagram @beyubaystory.
Traveling ■ Explore ■ Journalism ■ Photograph ■ Writer ■ Share ■ Inspire
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.