Sarasah Ulu Gadut, Air Terjun Tercantik dan Instagenik di Kota Padang

Sarasah Ulu Gadut

Sarasah Ulu Gadut merupakan salah satu air terjun yang memiliki keindahan nan tiada duanya. Berada di pedalaman hutan hujan tropis yang dikelilingi oleh perbukitan yang hijau dan asri menjadi kenikamatan tersendiri bila ingin mengunjunginya.

Hari itu merupakan minggu terakhir di bulan Februari 2017. Seperti biasa setiap akhir pekan saya kembali melakukan jelajah nagari awak. Kali ini bersama Tulus, Denni dan tiga orang teman baru yaitu Bintang, Amaik, dan Kelvin.

Air terjun yang ini berada di pedalaman hutan Bukit Sarasah, Desa Koto Baru, Ulu Gadut, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Berjarak 17 km sebelah pusat kota atau 2 km dari LIK Gadut dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.

Menuju air terjun ini tidak sulit, akses jalan sudah ada, tapi memerlukan waktu dan treking untuk bisa sampai ke lokasi. Baiknya menggunakan motor mengingat jalannya belum mulus. Saya bertandang ke air terjun ini untuk yang kedua kalinya. Terdapat beberapa perubahan yang ada menuju ke lokasi. 

Sarasah Ulu Gadut
akses jalan menuju air terjun bila dari jembatan hijau kemudian belok ke kiri
Ketika pertama kali saya mengunjunginya, akses jalan menuju tempat parkir kendaraan dalam kondisi yang cukup jelek, banyak berbatuan besar dan lubang. Sekrang sudah mulai rata tidak banyak belubang, meski belum dilakukan pengaspalan atau betonisasi sehingga jarak tempuhnya lumayan cepat.

Terdapat dua tempat untuk lokasi parkir, pertama di dekat jembatan berwarna hijau di salah satu rumah penduduk dan kedua di tengah perkebunan yang ada satu rumah penduduknya. Kami memilih parkir di tempat pertama. Kemudian kami membayar uang masuk Rp 5000 per orang dan parkir Rp 10.000 untuk 4 motor.  

Sarasah Ulu Gadut
jalan stapak yang telah dicor semen
Perjalanan dimulai, kami melewati jembatan, dilanjutkan berjalan kaki hingga bertemu persimpangan. Kemudian belok ke kiri mengikuti jalan setapak yang lebarnya tidak lebih dari 30 cm hingga sampai di rumah penduduk yang berada di tengah ladang masyarakat. Dulu jalurnya masih tanah, sekarang terdapat beberapa titik yang sudah dibeton.

Sarasah Ulu Gadut
jalan setapak menuju aliran sungai kemudian belok ke kiri
Setelah telah itu akan sampai dipersimpangan kembali dan mengambil jalan ke kiri hingga masuk ke hutan dan tiba di tepi sungai. Seperti biasanya untuk lebih mudah sampai ke lokasi ada baiknnya dengan mengikuti aliran air sungai. Namun, cuaca harus dalam keadaan cerah agar lebih aman dan hati-hati ketika melintasinya, karena bebatuannya banyak yang licin.

Si Cantik dari Pedalaman Hutan Sarasah


Akhirnya sampai juga di air terjun tercantik di Kota Padang ini. Matahari saat itu sesekali terik dan redup. Kami istirahat sejenak sembari menikmati puluhan kubik air yang jatuh dari ketinggian. Panorama yang tercipta begitu mempesonannya dan air jatuh menyebar ke segala arah melewati bebatuan. Air terjun ini berbentuk seperti kubus menumpuk layaknya bangunan piramida sehingga wajar saja dikatakan cantik dan mempesona. Julukan ini saya yang berikan. 

Menurut ceritanya Air Terjun Sarasah Ulu Gadut ini disebut juga dengan Air Terjun Sarasah Banyak Gariang. Dahulunya kolam air terjun tersebut banyak ikan Gariang, karena itu masyarakat Ulu Gadut menamakannya Air Terjun Sarasah Banyak Gariang. Air Terjun ini berada di ketinggian sekitar 40 meter.

Air terjun ini merupakan tingkat pertama dari tujuh tingkatan yang ada. Tak banyak yang mau mengeksplore lagi hingga ke tingkat ketujuh sebab trekingnya cukup sulit dan memacu adrenalin. Dalam penjelahan pertama saya sudah mencapai ke tingkat ketujuh. Baca ceritanya Air Terjun Sarasah Ulu Gadut Bertingkat 7

Air Terjun Sarasah Ulu Gadut Instagenik Sekali.

Sarasah Ulu Gadut
Panormam air terjun yang indah dan bertingkat-tingkat
Air terjun tingkat pertama ini tidak memiliki lubuak yang dapat digunakan untuk berenang atau cliff jumping hanya dapat bermain air saja. Ketinggian air terjun ini sekitar 6-8 m. Kami tidak ada yang bermain air, hanya menikmati keindahan air terjun ini, sekaligus mengabadikan momen dengan berbagai properti yang telah disiapkan.

Air terjun ini sangat instagramable sekali. Menarik untuk lokasi berfoto. Suasananya sejuk dan menyegarkan, rimbun oleh pepohoan hijau yang menyejukan mata. Tumpukan bebatuan dan beberapa material kayu yang ada di sekitarnya juga menambah epik tempat ini.

 

Apalagi dengan adanya tambahan properti akan semakin ciamik fotonya. Bagi pencinta landskap dapat hunting ke air terjun ini, sebab areanya sangat luas sehingga untuk menjadi objek foto sangat menarik dan patut untuk dicoba.

Untuk kali ini dan jelajah seterusnya, tiap foto akan mencoba dengan menggunakan properti sarung, biar kesannya mirip para pendekar di tanah Sunda. Biasanya orang-orang menggunakan kain tenun, tapi saya coba dengan kain sarung. Ternyata asik juga. Lagi pula belum ada para pengguna Instagram di Minangkabau ini yang postingannya menggunakan kain sarung sebagai pelengkap bila berfoto di alam. Hehe 


Tidak lebih dari dua jam. Kami berada di lokasi air terjun. Saat itu tidak banyak pengunjung yang tiba, hanya kami saja. Seiring dengan berjalannya waktu ada beberapa kelompok pengunjung yang berdatangan. Meski air terjun ini belum dikelola secara optimal, tapi mampu memikat pengunjung yang datang. Termasuk kami. Ini pengalaman yang mengesankan.

Mengingat awan hitam perlahan bergerak di sekitar lokasi air terjun, kami pun memutuskan untuk pulang. Saat perjalanan menuju lokasi parkir kendaraan kami memutuskan untuk melanjutkan penjelajahan ke pemandian alam Lubuak Paraku di Indarung.

 

Air Terjun Sarasah Ulu Gadut dapat menjadi pilihan untuk menikmati akhir pekan dengan menjelajah alam yang ada di Kota Padang. Keindahannya membuat siapa saja yang berkunjung akan terpukau. Tidak sekedar indah dalam petikan gambar yang diposting di Instagram, tapi memang cantik aduhai bak bidadari turun dari kayangan. Sedikit lebay sih. hehehe

Baca: Binggung Mau Habiskan Weekend di Kota  Padang? Nih daftar destinasi wisatanya.

Lokasi Air Terjun Sarasa Ulu Gadut dalam Google Maps:

————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel