Lubuak Paraku Pesona Pemandian Alam Sebening Kristal dan Sedingin Es
Lubuak Paraku atau Lubuk Paraku merupakan salah satu pemandian alam legendaris di Kota Padang yang memiliki lubuak (kolam) berwarna biru dengan air yang sangat jernih, dingin serasa air es dan tentunya masih asri dengan rimbunan pepohoan yang hijau.
Kala itu usai menjelajah AirTerjun Sarasah Ulu Gadut, saya bersama Tulus, Denni, Bintang, Amaik, dan Kelvin melanjutkan perjalanan menuju pemandian alam Lubuak Paraku yang berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat.
Landskap Lubuak Paraku yang biasa digunakan sebagai tempat pemandian alam |
Cuaca saat ini dalam keadaan cerah berawan, kami sempat memberi beberapa makanan ringan dan minuman untuk persediaan di lokasi. Lubuak Paraku ini sudah kesekian kalinya saya kunjungi, tidak pernah bosan dan selalu memikat. Sebabnya airnya berwarna biru.
Lubuak Paraku Pemandian Alam Legenda
Di kalangan masyarakat kini, tempat ini tidak begitu populer dan keberadaannya banyak yang belum mengetahuinya. Padahal di era tahun 80-an sempat menjadi destinasi primadona untuk berlibur dan sudah lama ditetapkan sebagai objek wisata alam. Masyarakat memanfaatkannya untuk bermain air dan termasuk salah satu pemandian alam yang sudah dikenal sejak zaman kolonial.
Hal ini seiring dengan dimanfaatkannya aliran sungai Lubuak Paraku ini sebagai sumber air dan pembangkit listrik tenaga air oleh PT. Semen Padang. Sudah sejak tahun 1907 loh. Aliran sungainya berada di kawasan Konservasi Taman Hutan Raya Bung Hatta dan hutan lindung Cagar Alam Barisan I. Bermuara ke Pelabuhan Muaro yang berada di sungai Batang Arau hingga menuju Samudera Hindia.
Penampakan Lubuak Paraku ketika baru tiba di lokasi |
Lubuak Paraku merupakan aliran sungai dengan kolam berwarna biru dan jernih |
Pemandian Lubuak Paraku yang menyegarkan |
Letaknya sebelah timur Kota Padang sekitar 25 km dari pusat kota menuju Kabupaten Solok. Tidak sulit, aksesnya mudah dan dekat jalan raya.
Untuk lebih lengkapnya rute dan akses menuju tempat ini dapat baca tulisan saya sebelumnya yang berjudul LubuakParaku Pemandian Alam Berwarna Biru dan Serasa Dalam Air Es.
Lubuak Paraku si Biru yang Dingin
Lubuak Paraku airnya jernih dan dingin |
Saya tidak mengira ternyata awan gelap sudah berada di atas kepala. Padahal tadi langit cerah. Itu sebabnya di kawasan ini cuaca tidak bisa ditebak. Maklum berada di daerah ketinggian. Satu per satu air hujan pun turun.
Saya yang membonceng Tulus kemudian memacu motor lebih kencang lagi agar segera tiba di lokasi. Sementara keempat teman lainnya sudah berada di gerbang pemandian alam Lubuak Paraku. Setelah tiba di lokasi kami kemudian bayar tiket masuk sebesar Rp. 5000 per orang. Di tempat ini free tempat parkir.
Saya yang membonceng Tulus kemudian memacu motor lebih kencang lagi agar segera tiba di lokasi. Sementara keempat teman lainnya sudah berada di gerbang pemandian alam Lubuak Paraku. Setelah tiba di lokasi kami kemudian bayar tiket masuk sebesar Rp. 5000 per orang. Di tempat ini free tempat parkir.
Denni sang petualang sedang berpose. |
Bintang berpose dengan kain tenun |
Hujan pun turun. Kami terus melajukan motor hingga sampai di tempat parkir. Kemudian berteduh sejenak di salah satu kedai milik masyarakat setempat. Wah, sepertinya kami belum beruntung untuk bisa menikmati pemandian alam Lubuak Paraku ini. Meski hujan turun, tapi masih ada harapan, langit cerah dan mentari masih menampakkan sinarnya. Sepertinya ini hujan lewat.
Panorama Lubuak Paraku |
Pemandian alam Lubuak Paraku memiliki tempat yang tidak begitu luas, tapi bisa menjadi salah satu tempat untuk menyepi dari kepenatan selama beraktivitas. Kegiatan yang dapat dilakukan di tempat ini, bisa bermain air, berenang dan melompat ke dalam kolam (cliff jumping) atau duduk-duduk manja sambil berfoto-foto.
Warna kolamnya memang asli biru dan bukan hasil editing. Akan lebih terlihat biru bila terkena cahaya matahari, tapi bila kondisi cahaya sedikit redup akan berwarna biru tosca. Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi pemandian ini adalah ketika pagi dan jelang sore hari, sebab air yang jernih ini akan terlihat biru bekilauan bak kristal.
Menggunakan properti kain tenun saat berpose di Lubuak Paraku |
Nah, perlu diperhatikan juga agar berhati-hati bila menjelajah di Lubuak Paraku ini, karena lokasinya merupakan aliran sungai dengan kondisi alam yang tidak bisa ditebak. Kita harus melihat kondisi cuaca dan warna air sungainya, karena bisa saja terjadi air bah dengan tiba-tiba. Apalagi bila musim penghujan. Tetap wasapada.
Sebenarnya objek wisata ini memiliki beberapa fasilitas yang dapat memanjakan para pengunjungnya, dimulai dari kedai-kedai kecil hingga ruang ganti. Sayangnya, kini sudah tidak terawat seperti ruang ganti pakaian yang tidak terurus, berlumut dan terkesan dibiarkan begitu saja. Mungkin pemerintah kota bisa memperhatikan kembali objek wisata yang berada dipinggiaran kota ini.
Tulus menggunakan kain sarung untuk properti berfoto |
Amaik berpose menggunakan properti kain tenun |
Ingin mencari lubuak (kolam) yang berwarna biru di Kota Padang? Coba datang saja ke Lubuak Paraku, pemandian alam sebening kristal dan sedingin es. Brrr..
Lokasi dalam Google Maps:
————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.