6 Macam Kuliner Khas Kabupaten Pesisir Selatan Bikin Ketagihan



Kabupaten Pesisir Selatan memiliki beragam destinasi wisata, terutama sangat unggul di sektor baharinya. Memang daerah dengan julukan negeri sejuta pesona ini, mempunyai kuliner khas yang dapat menggoyang lidah para pengunjungnya dan patut untuk dicoba. Memang jika berwisata itu tidak akan lengkap bila tidak mencicipi kulinernya.

Nah, berikut ini macam-macam kuliner khas dari Kabupaten Pesisir Selatan. 

1. Pinukuik Batang Kapas



Batang Kapas merupakan satu kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan yang memiliki banyak kuliner yang khas, karena hanya ada ditempat ini sehingga menjadi tujuan para wisatawan untuk berwisata kuliner, baik untuk sekedar pelepas rasa penasaran maupun membawanya sebagai buah tangan. 

Di daerah ini terdapat makanan berjenis kue yang dikenal dengan Pinukuik Batang Kapas. Pinukuik Batang Kapas sekilas mirip pancake. Namun, terdapat perbedaan dari cara penyajian dan bahan bakunya. Begitu juga rasanya tidak kalah enaknya dan harganya murah meriah serta membuat ketagihan. 

Kuliner ini berbahan utama kelapa dengan campuran tepung beras, tapai, gula dan vanili. Menariknya, kue ini tidak dengan menggunakan api secara langsung, tapi menggunakan serabut kelapa yang telah menjadi bara api. 

Makanan ini dijual oleh masyarakat setempat, salah satu yang terkenal adalah Pinukuik Enggi, sudah eksis sejak 1989. Dapat ditemui di Jalan Raya Tepi Bandar Pasar Kuok. Jaraknya sekitar 30 km dari Painan, ibu kota kabupaten. Biasanya kedai ini buka setiap hari dari 07.00 - 16.30 WIB atau bisa follow instagramnya @pinukuik_enggi. 

Pinukuik ini merupakan salah satu kuliner khas dari Ranah Minang yang keberadaannya mulai langka dan dapat ditemui proses pembuatannya secara langsung di Batang Kapas ini. Selain menjadi cemilan, kuliner ini akan lebih nikmat dimakan pada pagi hari yang disandingkan dengan segelas teh atau kopi. 

2. Mangkuak Badeta Batang Kapas

Masih di daerah Batang Kapas, terdapat juga satu kuliner kue lainnya yang banyak diburu oleh para wisatawan yaitu Mangkuak Badeta. Kulineri yang terkenal ini dijual oleh Etek Eva sejak 2017 yang berlokasi di tepi Jalan Simpang Tigo Tabek, Nagari Ampek Koto Hilia, Kecamatan Batang Kapas. Jaraknya sekitar 30 km dari Painan, ibu kota kabupaten.

Mangkuak Badeta Batang Kapas ini terbuat dari tepung beras dan gula aren yang dicampur dengan gula pasir, santan, dan bahan lainnya. Kemudian ditambah dengan deta yang terbuat dari hasil percikan santan yang sudah diparut.

Dimasaknya dengan cara dikukus dengan menggunakan cetakan dari tempurung kelapa. Soal rasa dijamin enak dan harganya terjangkau juga. Penganan ini menjadi kudapan yang wajib juga dicoba bila melancong ke Kabupaten Pesisir Selatan. 

3. Putu Kambang



Kabupaten Pesisir Selatan juga memiliki kuliner berjenis kue putu yang bernama Putu Kambang. Sesuai namanya kuliner ini berasal dari Nagari Kambang Kecamatan Legayang, Kabupaten Pesisir Selatan.

Sayangnya Putu Kambang ini tidak dijual setiap hari sehingga tergolong kuliner yang sangat langka dan hanya dapat dijumpai di pasar tradisional daerah ini. 

Putu Kambang mempunyai tekstur dan cara penyajiannya yang berbeda dengan kue putu pada umumnya. Kue ini berbahan dasar beras ketan hitam dengan campuran parutan kelapa yang diberi gula aren dan daun pandan di tengah adonannya.

Adonan kue ini dibungkus dengan daun pisang yang ukurannya sangat bervariasi kemudian dikukus. Bentuknya menyerupai palai atau pepes, tapi ini diikat oleh tali di ujung-ujungnya. Masyarakat sekitar terkadang menyebutnya dengan putu kujuik. 

Putu Kambang merupakan kuliner tradisional Minangkabau yangyang t dikenal sejak zaman penjajahan. Dibuat dari resep nenek moyang yang masih menggunakan cara tradisional dengan mempertahankan cita rasanya yang autentik, manis, dan gurih. 

Makanan yang menjadi the legend ini memiliki kalori tinggi sehingga bisa sebagai pelengkap saat bersantai sembari ditemani dengan kopi atau teh hangat. Wajar saja, Putu Kambang ini menjadi kudapan yang selalu dirindukan.

4. Palai Bada Pasisia



Ada satu kuliner di Kabupaten Pesisir Selatan yang diproses pembuatannya serupa dengan Putu Kambang, tapi memiliki rasa yang berbeda yaitu Pali Bada Pasisia. Makanan ini menjadi menu lauk pauk yang wajib dicoba bila sedang wisata kuliner di Kabupaten Pesisir Selatan. Bisanya dapat dijumpai di Pasar Inpres Painan atau Pasa Kuok Batang Kapas.

Palai Bada ini serupa dengan pepes ikan, tapi bahan dasarnya menggunakan ikan teri (bada) yang dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu rempah-rempah.

Kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dibakar di atas arang hingga daun berwarna lebih gelap. Ada palai yang berwarna merah menandakan rasa pedas dan berwarna kuning sepeti kunyit merupakan rasa yang bisa, gurih.

Pali Bada Pasisia ini kuliner autentik dari Minangkabau yang berasal dari kawasan pesisir pantai. Menu ini jarang sekali disajikan di “Rumah Makan Padang”.

Palai Bada ini akan mantap bila disajikan ketika sedang panas, karena aroma daun pisan dan rempah-rempanya akan semerbak wangi membuat ngeiler. Rasanya mantap sekali. Yuk coba!

5. Sate Lokan



Sate memang menjadi kuliner yang banyak digemari oleh masyarakat. Namun, Kabupaten Pesisir Selatan memiliki sate yang bahannya tidak daging pada umumnya. Namanya Sate Lokan.

Dalam bahasa Minangkabau, Lokan ini merupakan jenis kerang muara hidup di perairan berlumpur. Memang hampir di wilayah pesisir pantai Sumatra Barat ada yang menjual sate berbahan ini, tapi yang khasnya dari Kabupaten Pesisir Selatan. 

Proses pembuatannya sama seperti sate pada umumnya, lokan direbus hingga empuk. Daging mentahnya berwarna kuning pucat. Namun, setelah direbus warna dagingnya akan berubah menjadi oranye kemerahan.

Kemudian daging diberi bumbu dengan rempah-rempah yang khas. Selanjutnya, daging ditusuk dan diberi bumbu kembali hingga akhirnya dibakar di atas bara api sampai warna dagingnya kecoklatan. 

Sate yang telah matang disajikan dalam piring beralas daun pisang plus dengan ketupat yang disiram kuah sate kental berwarna merah kecoklatan. Rasanya yang tidak terlalu pedas, gurih, dan bumbunya yang kuat sangat menggoda sekali.

Jika ingin mencoba dapat datang ke Jalan Raya Amping Parak, Kecamatan Sutera atau daerah Air Haji yang terdapat banyak kedai menjual sate lokan ini.

6. Rendang Lokan


Nah, masih dari bahan yang sama, di Kabupaten Pesisir Selatan mengolah daging Lokan ini sebagai bahan dasar untuk menjadi rendang. Rencang menjadi warisan hasil makanan khas Minangkabau yang telah mendunia dan digemari oleh segala kalangan

Meskipun tidak seperti rendang pada umumnya, Rendang Lokan ini sangat menarik dan rasanya tidak kalah dengan rendang daging. Kandungan gizinya pun sangat banyak. 

Proses pembuatan Rendang Lokan sangat mudah dari rendang biasa, karena tidak membutuhkan waktu yang lama. Cukup sampai lokan berwarna cokelat keemasan. Bahan utamanya berupa santan, serai, daun salam dandan rempah-rem yang biasa digunakan saat membuat rendang. 

Rendang Lokan menjadi bukti keberagaman kuliner dari Minangkabau yang bersifat homemade (dibuat di rumah). HadirHadir perayaan pesta pernikahan, hari raya besar keagamaan atau menu makanan sehari-hari.

Rendang Lokan merupakan tradisi dapur yang turun temurun dan masih lestari hingga saat ini. Menjadi kuliner yang selalu ingin dicicipi bila berwisata ke Kabupaten Pesisir Selatan.
——————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel