Batu Kalang, Pantai Bebatuan Indah di Tepi Teluk Mandeh
Ondeh Mandeh...! Akhirnya saya bisa kembali lagi ke tempat ini. Sudah sekian lama saya tidak mengunjungi Mandeh, salah satu destinasi wisata yang cukup tenar di Ranah Minang. Mandeh sendiri merupakan kawasan wisata terpadu bahari yang telah ditetapkan secara nasional, letaknya di Kabupaten Pesisir Selatan dan sebagian Kota Padang.
Lepas salat Zuhur, saya berangkat menuju agen travel untuk membeli tiket menuju Tarusan dengan harga Rp.20 ribu per orangnya. Sekitar 1,5 jam perjalanan dari Padang, akhirnya saya sampai juga di Simpang Mandeh.
Kemudian saya mengabari Redho. Ia menjadi guide saya selama di Mandeh sekaligus putra daerah yang sekarang merantau ke ibu kota dan beraktivitas nantinya di atas udara alias menjadi pramugara.
“Do, abang udah di simpang Mandeh?” Telpon saya. Beberapa saat kemudian ia tiba dengan menggunakan motor dan kami pun pergi ke rumahnya.
Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai kemolekan bahari yang menakjubkan. Banyak spot menarik yang dapat dikunjungi. Mandeh ini tempatnya, mau menikmati panorama alam, berkeliling pulau atau menyelami keindahan di bawah lautnya. Bisa banget dicoba.
Mau jalan kemana bang? Ajaknya Redho.
Saya pun sebenarnya bingung mau ke mana dulu dan dalam kesempatan ini saya tidak ingin bermain ke pulau. Menurutnya ada beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi mulai dari Pantai Batu Kalang, Pantai Muaro Bantiang, Puncak Mandeh, Pelabuhan Carocok Tarusan. Itu jaraknya pun tidak berjauhan karena masih satu kawasan.
Pantai Batu Kalang, Bebatuan Indah di Tepi Teluk Mandeh
Perjalanan dimulai ke Pantai Batu Kalang. Ada yang menyebut pantai ini mirip dengan Pantai Batu Belayar Belitung, maka tidak heran masyarakat menyebutnya Belitungnya Sumatera Barat. Duh, padahal tiap tempat kan memiliki pesonanya tersendiri. Huhuhuhuu
Dari Kota Padang, menuju pantai ini sekitar 56 km. Jika dari gapura Mandeh sekitar 15 menit tergantung kendaraan yang digunakan. Akses jalannya sangat baik dan juga nyaman. Pantai Batu Kalang berada di Nagari Ampang Pulai, Kelurahan Ampang Pulai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan.
Sebelum memasuki objek yang dituju akan melewati tepian pantai yang ditumbuhi sederet pohon pinus jarum. Di bawahnya itu terdapat payung warna warna yang dilengkapi kursi untuk bersantai, bisa dibilang semacam menjadi kafe.
Di spot ini menjadi destinasi wisata yang cocok untuk keluarga bermain air, piknik, atau bersantai menikmati semilir angin dengan deburan ombak. Saya pun sudah mencobanya, duduk santai ditemani kelapa muda dan bakso bakar.
Tidak berapa jauh akan sampai diujung jalan. Kami pun berhenti dan meletakan motor di tempat yang telah disedikan. Asiknya tidak ada tiket masuk. Cukup membayar uang parkir Rp.2 ribu per motor sudah dapat menjelajahi tiap sudut Pantai Batu Kalang ini.
“Ini tempatnya bang,” sebut Redho sembari menujuk bebatuan granit yang berwarna coklat kemerahan itu. Sembari berjalan saya melihat arah yang ditunjuknya.
“Ini tempatnya bang,” sebut Redho sembari menujuk bebatuan granit yang berwarna coklat kemerahan itu. Sembari berjalan saya melihat arah yang ditunjuknya.
Dari cerita masyarakat setempat, nama Batu Kalang ini karena terdapat bebatuan yang menumpuk-numpuk di sekitar pantai ini, sehingga jika berada di antara bebatuan tersebut tidak terlihat, seolah-olah terhalang.
Oh, ini pantainya, guyam saya dalam hati. Ekspektasi saya yang terlalu tinggi menjadikan ada rasa sedikit kecewa. Mungkin karena momennya. Bulan lagi purnama jadi berpengaruh pada ketinggian air laut dan kami pun tiba saat musim liburan tentu akan ramai pengunjung.
Pantai Batu Kalang, Negeri Laskar Pelangi di Ranah Minang
Saya layangkan pandangan ke semua arah. Melihat apa yang bisa saya rasakan. Pantainya sangat khas sekali, mempunyai pasir yang putih dengan sejumlah tumpukan bebatuan granit. Begitu juga dengan air lautnya sangat jernih. Banyak juga karang-karang yang mati dan sekumpulan pohon mangrove yang menjadi pemanisnya. Terpenting pantainya bersih loh.
"Sebelum ke Belitung asli, main dulu deh ke Pantai Batu Kalang" ucapku dalam hati.
Satu per satu kaki ini melangkah, meninggalkan jejak di atas pasir pantainya. Saya menuju spot hits di tempat ini. Biasanya para wisatawan akan mencari pantai dengan bebatuan ini untuk berfoto. Setidaknya terdapat dua titik pantai yang memiliki banyak bebatuanya.
Pertama Pantai Batu Kalang Gadang dekat pohon mangrove dengan latar pohon kelapa ke arah selatan. Kedua Pantai Batu Kalang Ketek, melangkah sedikit menuju ujung teluk hingga bertemu bebatuan yang cukup tinggi ke arah barat laut.
Selain pantai berbatuan, ada juga pantai yang landai bisa ditelusuri. Kemudian jika ingin melihat panorama pantai dari ketinggian dapat menaiki bukit dengan jalur traking yang telah tersedia. Mantap sekali!
Sebelum tenar, Pantai Batu Kalang ini sudah menjadi objek rekreasi masyarakat sekitar. Namun, . seiring dengan menggeliatnya wisata bahari di Kawasan Mandeh ini berdampak juga pada peingkatan kunjungan ke Pantai Batu Kalang ini.
Ditambah ketika muncul di acara My Trip My Adventure pertengahan tahun 2015 lalu, turut mempopulerkan tempat ini. Apalagi Pantai Batu Kalang ini kian tenar dan berseliweran di Instagram tahun 2016.
Sebenarnya Pantai Batu Kalang ini dekat dengan area pemakaman yang secara perlahan menjadi tempat objek wisata. Saya pun sadar ketika Redho memberi tahu usai keluar pantai ini.
Ada hal yang menjadi perhatian saya juga, pantai ini rawan abrasi. Kata Redho, dulu pantainya cukup landai, tapi belakangan ini yang tersisa seperti yang ada sekarang. Begitu juga dengan pantai tadi. Pantainya semakin sedikit dan lautnya kian dekat dengan pemukiman.
Ada hal yang menjadi perhatian saya juga, pantai ini rawan abrasi. Kata Redho, dulu pantainya cukup landai, tapi belakangan ini yang tersisa seperti yang ada sekarang. Begitu juga dengan pantai tadi. Pantainya semakin sedikit dan lautnya kian dekat dengan pemukiman.
Meski bukan menjadi objek utama, tapi Pantai Batu Kalang ini bagian penting yang dikunjungi bila datang ke Kawasan Mandeh. Pantai Batu Kalang memang memikat, memberikan kesan yang berbeda saat mengunjunginya.
Sebelum matahari terbenam kami pun berangkat menuju destinasi selanjutnya yaitu Pantai Muaro Bantiang dan Puncak Panorama Mandeh.
————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.