Puncak Bukit Air Manis Hidden Gem Berburu Sunset dan Bermain Paralayang di Padang


Puncak Bukit Air Manis itulah namanya. Mentari begitu terik di awal Februari. Bulan baru dan semangat baru. Tiap kali perjalanan seperti biasanya selalu tidak direncanakan dan mendadak itu seru. Tanpa drama deh pokoknya.

Menggunakan motor menjadi transporasi yang direkomendasikan bila ke Puncak Bukit Air Manis ini. Akses jalannya sudah tersedia dan terbilang mudah. Hanya saja banyak menanjak, menurun, dan berliku-liku. Puncak Bukit Air Manis masih kawasan Kelurahan Bukit Gado-Gado, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.

Pintu masuk menuju Puncak Buki Air Manis tidak jauh dari Villa Ion

Pastinya dapat dituju menuju arah ke objek wisata Pantai Air Manis, Kota Padang. Bisa melalui  jalan SMAN 6 Padang (jalur lama ke Pantai Air Manis) atau via jalur baru lewat jalan tembus ke Gunung Padang. Dari pusat kota kira-kira 20 menit.

Saya berharap sesampainya di puncak langit akan bagus dengan barisan awan yang menawan. Pasalnya sudah ke sekian kali ke tempat ini kadang suasannya tidak seperti yang diharapkan.

Kedai Riri Puncak Koto Kaciak sebagai petanda lokasi Puncak Bukit Air Manis
Puncak Bukit Air Manis
Suasana jalan menuju Puncak Bukit Air Manis yang berbatu dan tanah
Tidak ada petujuk informasi saat menuju Puncak Bukit Air Manis ini, sehingga bagi yang baru pertama kali akan bingung. Tenang saya akan membagikan tandanya sehingga dapat menjadi pedomannya yaitu pendakian terakhir Koto Kaciak dekat salah satu kedai atau Villa Ion.

Mengingat untuk sampai ke puncak jalannya tidak bagus, sebaiknya menitipkan kendaraannya di Kedai Riri Puncak Koto Kaciak. Kedai ini dapat menjadi tandanya. Sebenarnya kendaraan itu bisa naik sampai puncak bukitnya, tapi siap-siap ngepul itu knalpotnya. Kecuali menggunakan motor trail.

Puncak Bukit Air Manis, Panorama Si Pisang Kembar dan Legenda Anak Durhaka


Setelah meminta izin dan meletakan kendaraan, saya langsung saja berjalan menuju Puncak Bukit Air Manis. Sejauh ini tidak ada tiket masuknya. Dari kedai tadi kira-kira 10 menit tracking.

Namanya juga perbukitan, tentunya akan sedikit mendaki, tidak pula ada anak tangga dan jalannya pun belum diaspal atau dibeton. Lumayan menguras energi (bagi yang jarang olahraga haha).

Wow, keren! begitulah kalimat yang akan terucap setelah sampai di puncaknya.


Sejauh mata memandang terlihat panoama alam yang memukau. Saya sendiri langsung terdiam. Semilir angin pantai dari kejauhan menggoda sekali. Saya tiba jelang siang. Ternyata cukup terik di puncaknya, jika tanpa pelindung kulit auto gosong. Hehehe

Puncaknya biasa aja, kawasannya tidak terlalu luas, dan tidak banyak pohon pelindungnya. Pastinya view dari puncak ini sangat lepas dan indah.

 

Dari sisi kiri puncak, view Pelabuhan Teluk Bayur dan Teluk Sirih terlihat jelas dari kejauhan, hilir mudik kapal, dan pulau-pulau pun tampak mengiasinya.

Pemandangan yang keren berada di posisi tengah. Hamparan Pantai Air Manis terlihat begitu dekat. Pantai ini sangat fenomenal bagi para wisatawan yang datang ke Kota Padang, karena ada sebuah batu anak durhaka dari legenda Malin Kundang. Tahukan ceritanya?

Ada juga bentangan sepasang Pulau Pisang Ketek dan Pulau Pisang Gadang yang menjadi objek manis dari keindahan landskap puncak ini. Pulau Pisang dulunya sangat penting bagi Kota Padang terutama saat zaman kolonial.




Kemudian dari sisi kanannya secuil panorama Gunung Padang terlihat. Sementara bila menghadap ke belakang perbukitan Gado-Gado dan sudut kota Padang akan terlihat. Inilah pesona Puncak Bukit Air Manis ini bisa menikmati view kota berpagar perbukitan dan pulau-pulau di Samudera Hindia.

Suasana matahari tenggelam menjadi momen yang paling mengesankan. Sang surya yang kembali pada peraduannya bisa menyelinap lurus melewati Pulau Pisang, langsung menghadap ke pandangan. Menyilaukan dan membuat kagum. Lembayung senja menyampaikan pesan lewat warnanya.

Puncak Bukit Air Manis
Puncak Bukit Air Manis


Seolah suasana itu menjadi pemandangan yang menciptakan memiliki daya pikat tersendiri, terlebih para pemburu sunset. Mengabadikan momennya hal yang paling mengasyikan, bisa bikin envy netizen saat dibagikan ke media sosial.

Puncak Bukit Air Manis ini biasa menjadi tempat persinggahan para pencinta gowes sepedah sembari istirahat dan memandang lukisan alam yang menyegarkan. Meski tidak ada kabar lagi, Puncak Bukit Air Manis pun pernah menjadi lokasi Word Wide Instameet Padang tahun 2014.

Sejauh ini hasil penelusuran saya di tagar Instagram tidak banyak galeri foto yang menampilkan suasana Puncak Bukit Air Manis dengan latar pemandangan yang bagus terutama saat matahari terbenam.

Puncak Bukit Air Manis Spot Bermain Andrenalin Olahraga Paralayang


Dumm..! Terdengar seperti suara besi yang dilempar. Saya sempat kaget karena tidak ada pengunjung lain waktu itu.

Suara itu berasal dari bangunan yang terbuat dari besi baja yang digunakan untuk tempat melunjurnya para atlit oahraga paralayang (take off area paralayang). Dulu bangunan ini tidak ada, hanya memanfaatkan hamparan bukit yang puncaknya datar. Dari Bangunan ini bisa lebih jelas melihat view kota.

Puncak Bukit Air Manis

Puncak Bukit Air Manis seolah menjanjikan surga bagi penggila olahraga paralayang. Spot ini satu-satunya ada di Kota Padang. Memiliki ketinggian sekitar 300 mdpl dengan bentangan laut lepas menjadi tempat yang klop untuk melayang-layang dan bermain dengan angin di atas Pantai Air Manis.

Bukit Gado-gado menurut situs resmi Persatuan Olahraga Dirgantara Layang Gantung Indonesia (PLGI)menyebut lokasi penerbangan itu memiliki ranking kesulitan 3, atau termasuk yang paling sulit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memandang Padang dari Paralayang", https://travel.kompas.com/read/2011/03/03/07293821/Memandang.Padang.dari.Paralayang.
Dikutip dari Travel Kompas, Puncak Bukit Air Manis ini menurut situs resmi Persatuan Olahraga Dirgantara Layang Gantung Indonesia (PLGI) menyebut lokasi penerbangan itu memiliki ranking kesulitan 3, atau termasuk yang paling sulit.



Bagi yang ingin mencoba tandem paralayang dan mencoba sensasinya dapat datang ke Puncak Bukit Air Manis ini. Biasanya tiap sore akan terlihat ada yang latihan. Itu pun tergantung kondisi angin dan cuacanya. Sejauh ini saya belum pernah dapat momen yang tepat untuk melihatnya apalagi mencobanya.

Jujur saja saya ingin coba tandem paralayang. Sepertinya seru dan menguji aderenalin banget. Selfie di atas langit pun kan jarang-jarang jika tidak coba paralayang.

Puncak Bukit Air Manis Salah Satu Hidden Gem Padang


Puncak Bukit Air Manis ini cukup bersih, meski ada beberapa sudutnya terdapat tumpukan sampah. Wajar, memang tidak ada tempat sampahnya. Di sini pun ada papan pemberitahuan agar dapat menjaga kebersihan kawasan ini. Tinggal perilaku pengunjung saja.

Sekiranya nama Puncak Bukit Air Manis ini diilhami dari pemandangan yang langsung melihat Pantai Air Manis. Ada juga yang menyebut Puncak Tower dan Puncak Paralayang. Puncak ini masih dalam satu gugus Bukit Gado-Gado yang ujungnya itu Gunung Padang.


Zaman kolonial, perbukitan ini bernama Bukit Sentiong, ada banyak makam keluarga Tionghoa yang umurnya telah ratusan tahun bersemayam di bukit ini.

Kemudian perbukitan ini disebut juga dengan nama Apenberg atau bukit moyet karena banyak monyet yang berkeliaran di bukit ini. Hingga saat ini pun masih dijumpai. Menariknya,  di bukit ini ada ditemukan batu tertulis seperti prasasti. Sayangnya saya belum sempat menelusurinya.

Puncak Bukit Air Manis sekilas mirip-mirip selayang dengan Watugupit Parangtritis Yogyakarta. Puncak bukit yang menjadi tempat seluncurnya paralayang dengan panorama pantai yang menawan dan suasana kala senja yang mempesona.



Puncak Bukit Air Manis memang tidak seramai dan setenar itu. Namun, berpotensi dikembangkan sebagai destinasi wisata baru serta menjadi salah satu hidden gem di Kota Padang. Butuh sentuhan dan tinggal komitmen bersama saja.

Keringat sudah bercucuran, tampaknya mentari akan sampai di puncak kepala. Saya pun beransung-ansur turun dan Puncak Bukit Air Manis kembali sendiri ditemani sepi. By the way, siapa ya yang mengelola kawasan ini?
——————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel