Etiket : Mengenal Cara Kerja dan Penggunaanya
E-Ticket adalah singkatan dari electronic ticket, atau tiket elektronik dalam bahasa indonesia. Jadi e-Ticket adalah tiket yang wujudnya berbentuk elektronik.
Seiring dengan zaman yang serba digital, sebagian besar maskapai sudah memberlakukan sistem online booking. Menyesuaikan hal ini, tiket model lama pun mulai dialihkan menjadi etiket atau e-ticket (electronic ticket).
Di bandara, penumpang yang membawa tiket model lama sudah semakin sedikit dibanding pengguna etiket pesawat.
Sebagai penumpang, apa langkah selanjutnya jika sudah menerima etiket? Apakah etiket bukti terbang yang sah?
Tidak jarang pertanyaan-pertanyaan seperti itu muncul. Walaupun sudah lumayan umum, tidak sedikit yang masih bingung ketika harus terbang berbekalkan etiket.
Tidak hanya bingung, eticket juga menimbulkan keraguan karena hanya berupa secarik kertas dan dapat di-print sendiri oleh penumpang.
Agar tidak salah dalam menggunakannya, berikut adalah seluk-beluk tentang etiket mulai dari cara kerja hingga kelebihannya.
Tiket model lama yang sudah mulai ditinggalkanJika dilihat sekilas, perbedaan paling mencolok antara tiket model lama dan etiket terletak di cara pembuatannya.
Tiket model lama dicetak secara khusus oleh maskapai atau travel agent, sedangkan etiket dapat dicetak langsung oleh penumpang menggunakan hanya selembar kertas dari printer mana saja.
Namun tidak hanya itu. Terdapat perbedaan paling mendasar antara keduanya yang membuat semua maskapai semakin beralih ke sistem etiket.
Cara kerja etiket
Cara Kerja Etiket adalah : Perbedaan paling mendasar antara tiket model lama dan tiket pesawat elektronik adalah letak data penerbangan dan data penumpang.Di sistem etiket pesawat, seluruh data booking penumpang terletak di database komputer maskapai dan tidak hanya di lembaran tiket.
Etiket yang dicetak di atas kertas hanyalah sebagai referensi dari data sebenarnya yang ada di database maskapai.
Apa saja yang ada di dalam etiket?
Umumnya, etiket memuat informasi yang mengacu pada data yang ada di database maskapai. Informasi tersebut adalah:
1.Nama maskapai
2.Kode booking (PNR), kode unik inilah yang menjadi referensi data penumpang di sistem database maskapai.
3.Detail penerbangan: Waktu, rute, nomor penerbangan.4.Detail penumpang: Nama, jenis tiket, info bagasi dan no. tiket.
Cara menggunakan etiket
Setelah memesan secara online di website maskapai maupun melalui Online Travel Agent seperti NusaPedia.com, etiket akan dikirim ke email pemesan.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan setelah menerima etiket di email:
1.Buka attachment file etiket di email (biasa berupa file PDF)
2.Print etiket di atas kertas A4 sebagai dokumen pribadi atau untuk menunjukkan kode booking ke petugas di bandara.
3.Pada hari keberangkatan, bawa etiket tersebut ke bandara untuk proses check-in disertai dengan kartu identitas resmi berfoto seperti KTP, SIM (rute domestik) atau paspor (rute internasional).
Maskapai membutuhkan kode booking (PNR) di e-tiket untuk kemudian mencocokkan data yang ada di database mereka dengan info yang ada di identitas resmi kita.
Jika sesuai, maka mereka akan memberikan boarding pass.
Kelebihan etiket
Etiket memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan tiket model lama. Beberapa di antaranya adalah:
1.Etiket tidak mungkin “hilang”
Sekalipun etiket tertinggal di rumah, Anda dapat dengan mudah mencetaknya lagi atau cukup menunjukkan kode booking (PNR) yang ada di salinan yang ada di email Anda.
Hal ini memungkinkan karena data Anda di kertas hanyalah salinan dari data yang ada di database komputer maskapai. Hanya orang yang bisa membuktikan identitasnya dengan tanda identitas resmi yang berhak menggunakan etiket untuk terbang.
Ini jauh berbeda dengan sistem tiket yang lama. Penumpang yang kehilangan tiket diwajibkan membayar biaya lagi untuk mengeluarkan tiket yang baru. Bahkan untuk beberapa kasus, penumpang diharuskan membayar tarif secara penuh.
2.Etiket lebih mudah diperoleh
Penumpang yang sudah booking tidak perlu ekstra menghabiskan waktu di jalan untuk mengambil tiket. Etiket dikirimkan ke email penumpang, cara yang jauh lebih cepat dan mudah. Lebih nyaman lagi jika situs pembelian tiket pesawat tersebut 24 jam non-stop.
3.Etiket fleksibel dan lebih efisien
Sekiranya ada perubahan entah itu tanggal keberangkatan atau tempat duduk, maskapai atau travel agent cukup mengubah data yang ada di database.
Penumpang tidak lagi dipungut biaya untuk pencetakan tiket yang baru.Biaya operasional travel agent juga lebih hemat, karena tidak perlu biaya perawatan untuk printer dan juga kontrol inventory tiket.
4.Etiket ramah lingkungan
Menurut IATA (International Air Transport Association), jika semua maskapai menggunakan sistem etiket, maka dunia penerbangan akan dapat “menyelamatkan” kira-kira 50.000 batang pohon tiap tahunnya, atau sekitar 7,7 km persegi area hutan.
5.Etiket memuat voucher belanja
Berbagai promo sering digelar oleh online travel agent seperti NusaPedia.com, dan voucher belanja promo tersebut dicetak di etiket khusus untuk pemesan. Ini tentunya tidak didapati di tiket model lama.
Ke depannya nanti, semua maskapai akan menjadikan sistem e-tiket ini sebagai standardisasi yang mendukung sistem “self-service”. Di zaman serba digital, secara perlahan namun pasti, sistem booking, check-in dan boarding akan dialihkan menjadi lebih bersifat “self-service”.
Untuk itu, prosesnya pun akan semakin melibatkan teknologi yang akrab dengan penggunaan sehari-hari.